JAKARTA, incatravel.co.id – Big Ben, jam legendaris yang berdiri megah di jantung kota London, merupakan simbol kebanggaan bangsa Inggris dan daya tarik wisata dunia. Dikenal dengan dentangan khas yang menggema setiap jam, menara jam ini bukan hanya struktur arsitektur, melainkan juga lambang sejarah dan budaya yang hidup.
Sejarah Big Ben yang Menginspirasi
Big Ben dibangun pada tahun 1859 dan menjadi bagian dari Gedung Parlemen di Westminster. Nama “Big Ben” sebenarnya merujuk pada lonceng besar di dalam menara, bukan menaranya sendiri yang secara resmi disebut Elizabeth Tower. Namun seiring waktu, nama ini digunakan secara umum untuk keseluruhan struktur.
Nama “Big Ben” dipercaya diambil dari Sir Benjamin Hall, Komisaris Pekerjaan Umum saat itu, atau mungkin dari petinju berat terkenal Benjamin Caunt. Meskipun asal-usul namanya masih menjadi perdebatan, keberadaan menara ini menjadi kebanggaan nasional.
Keajaiban Arsitektur Menara
Menara Big Ben berdiri setinggi 96 meter dan dirancang oleh arsitek Augustus Pugin dalam gaya neo-Gotik. Salah satu fitur unik dari jam ini adalah empat sisi jam raksasa yang masing-masing berdiameter 7 meter. Jarum menitnya sepanjang 4,2 meter, dan semuanya ditenagai oleh mekanisme jam mekanik tradisional yang masih digunakan hingga kini.
Big Ben dan Peran Budayanya
Big Ben telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari rakyat Inggris selama lebih dari 150 tahun. Suara dentangnya ditayangkan langsung oleh BBC sejak tahun 1923. Selain itu, jam ini sering dijadikan latar dalam film, literatur, dan berbagai media sebagai simbol waktu yang tak tergoyahkan.
Dentangan Big Ben juga memainkan peran penting dalam berbagai peringatan nasional, termasuk Malam Tahun Baru dan peringatan kematian tokoh penting Inggris. Di momen-momen tersebut, dentangannya terasa lebih sakral dan bermakna, membawa harapan dan ketenangan bagi banyak orang yang membawa keberuntungan dan semangat baru bagi mereka yang mempercayainya.
Perjalanan Waktu Renovasi dan Pemulihan
Pada tahun 2017, Big Ben mengalami renovasi besar-besaran yang mencakup perbaikan mekanisme jam, restorasi batu-batu bangunan, serta pelestarian ornamen menara. Proyek ini berlangsung selama lima tahun dan menghabiskan biaya jutaan pound.
Meskipun dentangannya dihentikan selama periode renovasi untuk melindungi pekerja, publik tetap antusias menantikan kembalinya suara khas tersebut. Renovasi ini menjadi momen penting dalam menjaga warisan budaya yang tak ternilai.
Lokasi Strategis dan Daya Tarik Wisata
Big Ben terletak di kawasan Westminster yang strategis, berdekatan dengan Sungai Thames, Gedung Parlemen, dan Westminster Abbey. Letaknya yang ikonik menjadikannya destinasi wajib bagi wisatawan yang mengunjungi London.
Dari titik ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan arsitektur klasik, mengabadikan momen di depan menara, atau menikmati perjalanan travel menyusuri Sungai Thames. Big Ben menjadi simbol kekuatan dan ketahanan sejarah Inggris yang mengagumkan.
Kesimpulan
Big Ben bukan sekadar menara jam—ia adalah saksi bisu sejarah, lambang kekuatan nasional, dan permata arsitektur yang terus memukau dunia. Keberadaannya di tengah hiruk-pikuk kota London memberikan nuansa klasik dan kedamaian di tengah modernitas.
Baca artikel menarik lainnya seputar Tulum Ruins – Keajaiban Maya di Pesisir Karibia