Banten, incatravel.co.id – sering kali dilupakan saat orang bicara soal wisata kuliner di Indonesia. Padahal, provinsi yang berada di ujung barat Pulau Jawa ini menyimpan harta karun rasa yang begitu kaya. Dari makanan khas tradisional hingga sentuhan modern yang kreatif, Banten punya segalanya—asal kamu mau menyelaminya dengan hati terbuka dan perut yang siap kenyang.
Sebagai pembawa berita yang pernah ‘nyasar’ ke sebuah gang sempit di Serang demi mencicipi empal daging terenak dalam hidup saya, saya bisa bilang: Banten itu penuh kejutan. Kuliner di sini bukan cuma soal rasa, tapi juga cerita. Setiap hidangan memiliki akar budaya yang dalam, warisan dari masyarakat Banten yang majemuk—Sunda, Jawa, bahkan Tionghoa.
Di sisi lain, banyak tempat makan legendaris di Banten yang dijalankan oleh keluarga secara turun-temurun. Saya masih ingat obrolan saya dengan Ibu Enah, pemilik warung ketan bintul yang sudah berdiri sejak 1955. Katanya, “Resep ini warisan nenek saya. Nggak boleh diubah.” Dan benar saja, rasanya autentik, sederhana, tapi melekat di hati.
Jadi, kalau kamu tipe petualang rasa yang selalu ingin menjelajah rasa lokal, wisata kuliner Banten wajib masuk itinerary. Mari kita gali lebih dalam, satu demi satu rasa, satu demi satu cerita.
Ikon Kuliner Tradisional Banten yang Tak Tergantikan
1. Sate Bandeng: Tanpa Duri, Penuh Cita Rasa
Tak bisa membahas wisata kuliner Banten tanpa menyebut sate bandeng. Makanan khas Serang ini terkenal karena keunikannya: daging ikan bandeng dilumatkan, dibumbui rempah, lalu dimasukkan lagi ke dalam kulitnya, dan dibakar.
Sate bandeng ini punya tekstur lembut seperti otak-otak, tapi lebih padat dan kaya rasa. Beberapa tempat legendaris yang menyajikannya adalah Sate Bandeng Hj. Maryam dan Sate Bandeng Ibu Aliyah di Serang.
Cerita fiktifnya, seorang wisatawan Jepang bernama Sora pernah bilang begini, “This reminds me of kamaboko, but… deeper. Earthier. Like it’s telling a story.” Dan memang, sate bandeng adalah narasi kuliner tentang adaptasi dan inovasi.
2. Rabeg Kambing: Perpaduan Arab dan Nusantara
Rabeg merupakan hidangan khas Banten yang dipengaruhi oleh budaya Arab, terutama pada masa Kesultanan Banten. Terbuat dari daging kambing yang dimasak dengan bumbu kecap, kayu manis, cengkeh, dan lada, rabeg punya rasa manis-pedas dengan aroma rempah yang kuat.
Ini bukan masakan buat yang punya selera ringan. Tapi kalau kamu berani, rabeg bisa jadi pengalaman kuliner yang mengubah pandangan kamu soal olahan kambing.
3. Ketan Bintul: Si Kecil yang Sarat Filosofi
Ketan bintul adalah makanan khas saat bulan Ramadan di Banten, Ketan pulen disajikan dengan serundeng dan kuah santan gurih. Kecil? Iya. Tapi justru di situ letak kekuatannya.
Ketan ini biasa disajikan saat berbuka puasa sebagai simbol kebersamaan dan kesederhanaan. Dan siapa sangka, saat saya mencoba satu porsi di sebuah warung kaki lima, rasanya membuat saya termenung: inilah bentuk cinta dari dapur nenek ke lidah cucu-cucu masa depan.
Kawasan Kuliner Wajib Kunjung di Banten
1. Pasar Lama Tangerang: Surga Kuliner Malam
Meski secara administratif masuk ke wilayah Banten, kawasan Pasar Lama Tangerang memiliki nuansa yang sangat urban. Tapi di balik hiruk-pikuknya, tersembunyi banyak kuliner legendaris.
Kamu bisa temukan:
-
Laksa Tangerang autentik dengan kuah oncom
-
Roti Cane isi keju yang selalu ludes sebelum jam 8 malam
-
Tahu gejrot gerobakan yang antreannya bisa kayak konser K-pop
Konon, seorang influencer kuliner asal Jakarta pernah bilang: “Kalau ingin belajar soal keberagaman kuliner, datanglah ke Pasar Lama. Kamu akan tahu Indonesia tidak pernah kehabisan rasa.”
2. Serang: Pusat Kuliner Khas Banten Asli
Serang bukan cuma ibukota provinsi. Ia adalah pusat dari kuliner-kuliner klasik seperti sate bandeng, rabeg, dan ketan bintul. Di sini, kamu akan menemukan banyak warung dengan papan nama sederhana tapi antreannya luar biasa.
Di kawasan sekitar alun-alun, banyak penjual makanan tradisional yang sudah eksis sejak puluhan tahun. Bahkan beberapa menu hanya tersedia di pagi hari, karena sore sudah habis diserbu pelanggan.
3. Pantai Anyer dan Carita: Makan di Tepi Laut
Wisata kuliner Banten tidak akan lengkap tanpa makan seafood segar di pinggir laut. Pantai Anyer dan Carita punya deretan warung makan seafood dengan panorama sunset yang memesona. Coba cumi bakar madu, kerang hijau saus padang, atau gurame asam manis sambil mendengar debur ombak—rasanya, tidak ada yang lebih sempurna.
Kuliner Modern dan Inovatif Banten
Tak bisa dipungkiri, generasi milenial dan Gen Z mengubah wajah kuliner Banten. Kini bermunculan café, food truck, dan resto kekinian yang mengusung fusion food atau makanan lokal dengan sentuhan modern.
1. Kopi dan Roti Bakar ala Banten
Di kawasan BSD dan Gading Serpong, mulai ramai kafe yang menyajikan kopi single origin Banten. Roti bakar khas Banten dengan topping keju kraft dan susu kental manis dijadikan menu premium di banyak tempat—dan surprisingly laris.
Salah satu pemilik kafe, Bang Ojan, bilang ke saya, “Kita bikin roti jadul, tapi cara penyajiannya Instagramable. Anak muda suka nostalgia, tapi tetap pengen gaya.” Dan benar saja, tempatnya selalu ramai.
2. Nasi Rabeg Bento & Sate Bandeng Wrap
Inovasi juga merambah ke format penyajian. Kini kamu bisa menemukan nasi rabeg dalam bentuk bento box, lengkap dengan sayur acar dan sambal. Ada juga wrap isi daging sate bandeng ala Meksiko, yang entah bagaimana, tetap terasa sangat Banten.
Inilah era baru wisata kuliner Banten—menghargai akar budaya, tapi tetap fleksibel terhadap zaman.
Tips dan Panduan Menjelajahi Wisata Kuliner Banten
Kalau kamu tertarik menjelajahi kekayaan kuliner Banten, berikut beberapa tips penting:
1. Mulailah dari Serang
Serang adalah pusat sejarah dan pusat rasa. Mulai dari sini, kamu akan lebih mudah memahami konteks budaya kuliner Banten.
2. Hindari Weekend Kalau Mau Serius Makan
Banten, terutama daerah pesisir seperti Anyer dan Carita, padat di akhir pekan. Kalau tujuan kamu eksplorasi rasa, datanglah di hari kerja.
3. Siapkan Perut dan Mental Petualang
Beberapa makanan seperti rabeg kambing dan empal goreng punya cita rasa kuat dan unik. Jangan takut mencoba. Tapi siapkan juga teh tawar hangat sebagai penawar.
4. Bawa Uang Tunai
Banyak warung legendaris di Banten yang belum menerima pembayaran digital. Bawa uang tunai secukupnya, tapi tetap hati-hati, ya.
5. Tanya Warga Lokal
Ini tips paling ampuh. Warga lokal tahu di mana makanan terbaik berada. Kadang justru warung paling enak tidak ada di Google Maps.
Penutup: Banten, Rumah dari Rasa yang Terlupakan
Wisata kuliner Banten adalah tentang menemukan kembali rasa-rasa lama yang nyaris hilang. Tentang duduk di bangku plastik pinggir jalan, mencicipi sate bandeng hangat sambil ngobrol santai. Tentang memahami sejarah melalui makanan. Dan yang paling penting, tentang menghargai budaya melalui lidah.
Buat kamu yang belum pernah menjelajahi Banten, mungkin inilah saatnya. Karena seperti yang dikatakan oleh banyak pelancong sejati: “Perjalanan terbaik bukanlah yang paling jauh, tapi yang paling dalam.”
Dan Banten? Ia punya kedalaman rasa yang patut kamu gali.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Travel
Baca Juga Artikel Dari: Bukit Pergasingan: Petualangan Seru nan Bikin Ketagihan
Kunjungi Website Resmi: https://royaldomino.app/