JAKARTA, incatravel.co.id – Oke, aku jujur aja, awalnya aku juga skeptis kok. Waktu browsing tentang Da Lat, yang keluar tuh foto-foto danau ngedep banget, kebun bunga, terus lampu-lampu malam di sekitar danau. Aku pikir, masa iya cuma gitu doang sih asiknya? Tapi setelah sampai, serius, vibes-nya beda! Udaranya sejuk banget, bukan tipikal panas lembab ala Asia Tenggara. Jam 8 pagi aja udah pengen ngopi di pinggir danau. Gokil!
Pertama banget turun dari bus malam dari Ho Chi Minh City (makanya jangan males Travel darat kalau mau dapet harga hemat!), aku langsung aroma pinus. Rasanya kayak di Puncak atau Lembang, tapi lebih ‘classy’ dan nggak terlalu touristy. Ada angin sepoi-sepoi yang bikin fresh, bikin baper kalau kesana bareng pasangan. Eh, tapi aku solo travel waktu itu dan tetep happy sih!
Kisah Konyol: Salah Kostum di Da Lat
Jangan ulangi kesalahan aku saat packing ke Da Lat. Udah niat travel backpacker, aku pikir, ah, Vietnam kan tropis… Aku bawa kaos tipis, celana pendek, dan sandal jepit. Salah banget! Malam pertama di Da Lat, suhu drop ke belasan derajat, bahkan nyaris 10 derajat! Jaket tebal minimal hoodie jadi penyelamat hidup. Saran aku: cek prakiraan cuaca, dan minimal bawa windbreaker. Kalau enggak, siap-siap hunting jaket di night market kayak aku. Untung dapat secondhand murah, sih.
Mau Wisata Alam, Kuliner, atau Ngopi Lucu? Da Lat Jawabannya
Pilihan Wisata Alam yang Bikin Jantung Adem
Kalau suka pemandangan, Da Lat literally surga. Ada Danau Xuan Huong yang jadi ‘main stage’ kota ini, tempat favorit jogging pagi sampai ngelamun sore-sore. Aku sempat sewa sepeda di sekitar danau, cuma bayar setara Rp40.000/jam. Murah meriah, kan?
Di luar danau, ada Datanla Waterfall yang semi-adventure. Kesalahanku waktu itu: pakai sepatu bersih. Jalan ke curug agak licin dan becek, sepatuku penuh lumpur. Tapi nggak nyesel banget soalnya pemandangannya luar biasa. Cobain juga Alpine Coaster – semacam roller coaster manual yang ngikutin rel di hutan pinus. Gak bisa nemuin begini di Indonesia sih. Adrenalin mantap, haha!
Kafe-Kafe Cantik dan Hidup Malam yang Syahdu
Banyak teman travel-ku bilang, ‘must try Da Lat coffee’. Setuju banget. Aku nyobain beberapa kafe kecil di pinggiran danau, hampir semuanya punya view keren. Harga kopinya mostly masih di bawah Rp30.000 kalau dirupiahin – uniknya, mereka suka nambahin condensed milk, kayak kopi Vietnam pada umumnya. Cobain Egg Coffee, jangan aneh dulu sama namanya, ternyata nagih banget!
Malem-malem, vibes-nya nggak kayak kota besar. Lebih santai, banyak food stall di night market, plus live music kecil gitu. Saran dari aku: jangan malu buat ngobrol sama travelers lain. Aku dapet teman baru dari Korea lewat ngobrol random di night market, dan pengalaman travel bareng malam itu jadi highlight trip-ku.
Kuliner Unik: Berani Coba?
Da Lat punya makanan-makanan ‘aneh’ yang jarang nemu di Indonesia. Aku pernah nyobain Bánh Căn (semacam pancake gurih isi seafood/ayam), dan Avocado Ice-cream legend. Biasanya aku rada picky sama makanan, tapi street food mereka rata-rata aman kok buat perut Indonesia. Tipsnya: makan di tempat ramai, dan jangan langsung jajan yang terlalu ekstrem kalau baru hari pertama.
Kebiasaan Aneh & Insight Berharga di Da Lat
Pertama, jangan mengira semua destinasi wisata di Da Lat itu gampang dicapai dengan jalan kaki. Salah besar! Jaraknya lumayan jauh-jauh, meski di maps kayak deket. Aku sempet nekad jalan kaki ke Valley of Love, setengah mati, ujung-ujungnya sewa motor harian. Paling enak memang sewa motor, rata-rata 120.000 VND/hari (sekitar Rp80.000-an). Simpel dan bebas pergi ke mana aja.
Hal lain yang cukup mindblowing, hampir semua supir taxi dan motor (ojek) di Da Lat nggak terlalu paham bahasa Inggris. Andalan aku: install aplikasi penerjemah offline, atau tulis tujuan dalam bahasa Vietnam. Itu ngebantu banget. Aku pernah ketinggalan bus ke airport cuma gara-gara misscom sama driver, untung akhirnya naik taxi bareng 2 backpacker asal Jerman yang juga nyasar kayak aku. Jadi travel drama sendiri haha!
Common Mistakes Saat Trip di Da Lat
-
Kebanyakan itinerary dalam sehari.
-
Gak cek cuaca (awas hujan tiba-tiba dan suhu drop parah).
-
Booking hotel terlalu mepet (banyak penginapan lucu cepat full).
-
Lupa bawa cash (masih banyak tempat belum terima kartu/QRIS).
Tips Personal Biar Maksimal Menikmati DaLat
Cari hostel dekat Xuan Huong Lake atau night market. Dorm mulai dari Rp80.000-an, lumayan buat ketemu teman baru.
Bawa baju hangat, jangan overplan, sisain waktu spontanitas.
Transportasi: sewa motor atau ikut day tour lebih efisien.
Selalu simpan nomor darurat dalam bahasa Vietnam.
Da Lat Bukan Cuma Kota Wisata, Tapi Tempat Inspirasi
Setelah beberapa hari di Da Lat, aku mikir, kota ini cocok banget buat yang butuh escape dari hectic-nya hidup. Banyak spot keren buat melamun, nulis, atau sekedar menenangkan pikiran. Bahkan dari sekedar travel harian, aku sering nemu inspirasi baru soal nikmatin hidup slow but meaningful.
Rekomendasi Tempat Favorit dan Must-Try Adventure
-
Danau Xuan Huong & Flower Garden.
-
Rumah Unik (The Unik House) – hotel dengan desain out of the box.
-
Datanla Waterfall + Alpine Coaster.
-
Thien Vien Truc Lam – spot menenangkan, gratis masuk.
-
Coffee shop rooftop sekitar night market untuk sunset.
Pesan Penting Buat Kamu yang Pengen ke DaLat
Da Lat aman banget buat solo traveler. Jangan pikir cuma buat couple, banyak solo traveler happy banget di sini. Kota ini punya vibes tenang, spot instagrammable, kuliner antimainstream, dan inspirasi hidup yang nggak ada di destinasi lain.
So, next time butuh healing atau suasana berbeda, masukin Da Lat ke bucket list kamu. Siapa tahu, kota ini juga ngasih kamu “aha moment” kayak yang aku alamin.
Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Travel
Baca juga artikel lainnya: Veliko Tarnovo: Kota Tua Bulgaria yang Bikin Penasaran