Jakarta, incatravel.co.id – Ada sesuatu yang magis dari perjalanan backpacker. Sederhana, bebas, spontan, dan penuh kejutan. Banyak orang memulai perjalanan pertamanya sebagai backpacker pemula: takut salah, takut tersesat, takut kehabisan uang—tetapi justru dari situlah pengalaman paling seru lahir.
Sebagai pembawa berita yang sering meliput cerita-cerita perjalanan, saya menemukan bahwa menjadi backpacker pemula bukan hanya tentang bepergian hemat, melainkan tentang mencicipi dunia dengan cara yang lebih dekat dan jujur. Media perjalanan nasional juga kerap menyoroti tren backpacking, terutama di kalangan generasi milenial dan gen Z yang ingin merasakan dunia dengan langkah mereka sendiri.
Untuk memulai artikel ini, saya ingin berbagi kisah fiktif tentang seorang mahasiswa bernama Fajar. Ia selalu ingin ke Yogyakarta, tetapi terus menunda karena khawatir tidak punya cukup uang. Suatu hari, ia nekat membeli tiket kereta ekonomi, membawa ransel pinjaman, dan berangkat tanpa banyak rencana. Fajar tidur di hostel murah, makan angkringan, bertemu traveler lain, dan pulang membawa cerita yang tidak bisa dibeli dengan uang. “Aku kira bakal ribet,” katanya, “tapi ternyata cuma perlu keberanian kecil.”
Kisah seperti Fajar sering kali menjadi awal seseorang jatuh cinta pada dunia backpacking. Dan melalui artikel ini, saya ingin membawa Anda—para backpacker pemula—untuk memahami langkah demi langkah, agar perjalanan pertama Anda bukan hanya aman dan nyaman, tetapi juga penuh makna.
Apa Itu Backpacker dan Mengapa Banyak Pemula Tertarik?

Backpacking adalah gaya traveling dengan membawa ransel sebagai barang utama, fokus pada efisiensi biaya, dan lebih mengutamakan pengalaman daripada kenyamanan. Backpacking bukan berarti pelit atau sengsara, tetapi cermat memilih hal yang penting dan mengurangi yang tidak perlu.
Mengapa banyak pemula memilih backpacking?
Karena backpacking menawarkan:
1. Kebebasan
Anda bisa mengatur rute sendiri, mengubah jadwal, atau berhenti kapan saja.
2. Biaya Lebih Hemat
Akomodasi murah, transportasi alternatif, makanan lokal.
3. Pengalaman yang Lebih Otentik
Berbaur dengan penduduk lokal, mencicipi budaya asli.
4. Tantangan dan Kepuasan
Rasa bangga karena bisa bepergian dengan mandiri.
5. Kesempatan Bertemu Banyak Orang Baru
Hostel adalah tempat favorit backpacker dari berbagai negara.
Backpacking memberikan kebebasan yang jarang kita dapatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Persiapan Dasar untuk Backpacker Pemula—Langkah yang Tidak Boleh Terlewat
Banyak backpacker pemula terlalu fokus pada destinasi, padahal persiapan justru lebih penting.
Berikut langkah-langkah yang wajib dilakukan:
1. Tentukan Destinasi Ramah Backpacker
Cari tempat yang aman, biaya hidup murah, dan transportasinya mudah. Beberapa contoh:
-
Yogyakarta
-
Bandung
-
Bali (untuk area tertentu)
-
Malang
-
Kuala Lumpur
-
Bangkok
2. Tentukan Lama Perjalanan
Tiga hari? Seminggu? Dua minggu? Lama perjalanan menentukan budget dan barang bawaan.
3. Susun Budget Dasar
Pisahkan biaya:
-
transportasi
-
penginapan
-
makan
-
tempat wisata
-
biaya darurat
4. Pilih Akomodasi Murah
Hostel, capsule hotel, Airbnb, guesthouse.
5. Beli Tiket Lebih Awal
Tiket kereta dan pesawat lebih murah jika dipesan jauh hari.
6. Siapkan Dokumen Penting
-
KTP/paspor
-
kartu vaksin (jika dibutuhkan)
-
kartu ATM
-
catatan itinerary sederhana
7. Pelajari Transportasi Lokal
Transportasi kota sangat menentukan efisiensi perjalanan.
Anekdot menarik: seorang backpacker pemula bercerita bahwa ia boros Rp 300.000 hanya karena tidak tahu ada bus kota murah di Bali. Padahal satu kali naik bus hanya Rp 4.000. Dari situ ia tahu bahwa riset kecil bisa menghemat besar.
Perlengkapan Wajib untuk Backpacker Pemula
Ransel adalah rumah kedua bagi seorang backpacker. Bawa terlalu banyak—repot. Bawa terlalu sedikit—kurang nyaman.
Daftar wajib berikut dibuat berdasarkan pengalaman banyak traveler:
1. Ransel 40–50 Liter
Cukup besar namun tetap nyaman dibawa.
2. Pakaian Multifungsi
Bawa 3–4 pasang saja. Pilih yang cepat kering.
3. Sandal dan Sepatu Nyaman
Untuk perjalanan jauh dan medan yang berbeda.
4. Air Minum Refill
Menghemat biaya dan ramah lingkungan.
5. Handuk Kecil Quick Dry
6. Powerbank
Untuk navigasi dan komunikasi.
7. Obat Pribadi
Jangan mengandalkan toko obat di destinasi.
8. Toiletries Ukuran Travel
9. Pouch Berisi Dokumen Penting
10. Jaket Ringan
Cuaca tidak selalu dapat diprediksi.
Backpacker berpengalaman selalu berkata: “Bawa barang seperlunya. Kalau ragu, tinggalkan.”
Tips Budgeting Backpacker Pemula agar Liburan Tidak Melampaui Anggaran
Budget adalah kunci utama gaya backpacker.
Berikut cara menghemat tanpa mengurangi kesenangan:
1. Makan di Tempat Lokal
Warung kecil sering kali lebih enak daripada restoran mahal.
2. Gunakan Transportasi Umum
Bus, MRT, kereta jauh lebih murah.
3. Hindari High Season
Tiket dan penginapan lebih mahal pada musim libur.
4. Booking Akomodasi Lebih Cepat
Harga naik kalau dipesan mepet.
5. Catat Pengeluaran Harian
Backpacker pemula sering kecolongan di camilan dan oleh-oleh.
6. Gunakan Promo Aplikasi Travel
Banyak diskon jika pintar memilih.
7. Jangan Over-Itinerary
Terlalu banyak tempat = banyak biaya transport.
Anekdot fiktif: seorang backpacker pernah bercerita bahwa ia menghabiskan lebih banyak uang untuk kopi kekinian dibanding tiket wisata. Dari situ ia belajar bahwa beli kopi satu kali sehari sudah cukup untuk liburan hemat.
Navigasi dan Keamanan untuk Backpacker Pemula
Keamanan adalah hal yang tidak boleh disepelekan. Media berita Indonesia sering menyoroti kasus traveler yang tersesat, kehilangan barang, hingga tertipu.
Berikut tips keamanan penting:
1. Simpan Barang Berharga di Tempat Tersembunyi
Gunakan money belt atau pouch kecil.
2. Jangan Tunjukkan Barang Elektronik Berlebihan
Handphone mahal bisa menarik perhatian orang jahat.
3. Hindari Lorong Sepi
Terutama di malam hari.
4. Gunakan Google Maps, tetapi Selalu Cadangkan Cara Manual
Terkadang sinyal hilang di beberapa tempat.
5. Simpan Nomor Darurat
Seperti polisi atau layanan turis.
6. Jangan Mudah Percaya Tawaran “Terlalu Murah”
Penipuan sering menyasar backpacker pemula.
7. Jaga Kesehatan dan Tidur Cukup
Tubuh fit berarti perjalanan aman.
8. Perhatikan Adat Lokal
Jangan sampai menyinggung budaya setempat.
Backpacker pemula harus ingat: keberanian itu penting, tapi kewaspadaan lebih penting.
Menyusun Itinerary Ramah Backpacker
Itinerary backpacker tidak perlu kaku, tetapi tetap harus punya alur.
Berikut struktur sederhana:
1. Hari Pertama: Adaptasi
Kenali area sekitar penginapan.
2. Hari Kedua: Jelajah Utama
Kunjungi tempat wisata utama di destinasi.
3. Hari Ketiga: Eksplorasi Lokal
Cicipi kuliner lokal, jelajahi pasar, atau bertemu traveler lain.
4. Hari Keempat: Perjalanan Pulang
Hindari jadwal mepet untuk mengurangi stres.
Itinerary fleksibel membuat perjalanan terasa lebih ringan dan spontan.
Destinasi Favorit untuk Backpacker Pemula
Berdasarkan laporan media dan banyak ulasan traveler, berikut beberapa destinasi terbaik untuk backpacker pemula:
1. Yogyakarta
Murah, aman, ramah turis.
2. Bandung
Kuliner dan wisata alam lengkap.
3. Bali (Daerah Sanur, Ubud)
Ramah pemula dan banyak hostel murah.
4. Malang – Batu
Wisata keluarga dan petualangan.
5. Kuala Lumpur & Penang
Murah, dekat, kuliner enak.
6. Bangkok
Surganya backpacker Asia.
Destinasi ini ideal untuk pemula karena mudah diakses, banyak pilihan transportasi, dan biaya hidup terjangkau.
Penutup: Menjadi Backpacker Pemula Bukan Tentang Kesempurnaan, Tetapi Tentang Keberanian Memulai
Backpacking adalah salah satu cara paling jujur untuk melihat dunia. Anda tidak perlu pengalaman bertahun-tahun, tidak perlu anggaran besar, tidak perlu rencana terlalu rumit. Yang Anda butuhkan hanyalah keberanian kecil untuk memulai.
Dalam perjalanan pertama Anda, mungkin ada kesalahan, rute yang salah, atau jadwal yang meleset. Tetapi justru dari situlah cerita lahir—cerita yang akan Anda kenang bertahun-tahun kemudian.
Backpacker pemula bukan tentang menjadi ahli, tetapi tentang memberanikan diri mengambil langkah pertama menuju petualangan yang akan mengubah cara Anda memandang hidup.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Travel
Baca Juga Artikel Dari: Traveling Keluarga: Seni Mengatur Liburan Seru, Aman, dan Berkesan untuk Semua Anggota Keluarga