JAKARTA, incatravel.co.id – Bariloche. Nama ini awalnya asing banget buat gue. Tapi percaya deh, setelah gue visit sendiri, kota satu ini sukses bikin gue jatuh cinta berat! Awalnya, gue kira Bariloche cuma kota random di Argentina—eh, ternyata malah jadi highlight perjalanan travel South America gue! Buat lo yang lagi cari destinasi beda dari mainstream macam Paris atau Bali, wajib banget baca cerita dan pengalaman gue di sini.
Kenapa Bariloche Beda dari Destinasi Lain?
Salah satu alasan gue penasaran sama Bariloche waktu itu, karena banyak disebut-sebut sebagai Swiss-nya Amerika Selatan. Terdengar agak lebay, ya? Ternyata, vibe Alpen di kota ini benar-benar nyata. Ada danau segede gaban, pegunungan dengan salju abadi, dan cottage-cottage lucu ala Eropa. Gue yang biasanya bosan sama rutinitas travel santai langsung ngidam naik gunung dan trekking di sekitar Bariloche. Selain itu, aura tenang dan pemandangan cakepnya bener-bener ngademin pikiran. Sempat kepikiran, “Kenapa tempat sekeren ini jarang banget jadi destinasi utama turis Indonesia?”
Gue juga jatuh hati sama kultur lokal. Campuran budaya Eropa dan Amerika Selatan ngebuat makanannya bervariasi banget—cokelat panas, steak Argentina, roti artisan, sampai craft beer. Pokoknya, dobel combo mantul!
Pengalaman Pribadi yang Nggak Bisa Gue Lupain di Bariloche
Di hari pertama, gue langsung tergoda trekking ke Cerro Campanario—tempat yang menurut National Geographic punya “salah satu view tercantik di dunia.” Naik ke atas gunungnya memang bikin ngos-ngosan, jujur aja, gue hampir nyerah di tengah jalan. Untungnya, ketemu pendaki lokal yang udah pengalaman, dia semangatin gue sampai puncak. Begitu sampai, viewnya nggak ngotak: danau Nahuel Huapi polos biru, gunung salju di kejauhan, dan kota Bariloche yang kayak di dalam lukisan!
Pernah juga gue salah ambil jalur hiking, alhasil harus puter balik dan jadi pulang sore banget. Itu pengalaman panik sekaligus lucu, karena malah jadi dapat sunset terbaik sepanjang hidup gue. Menurut gue, di Bariloche tuh, tiap kesalahan travel bisa berbuah kenangan indah.
Kesalahan yang Harus Dihindari di Bariloche
Pertama, gue dulu terlalu percaya diri sama skill bahasa Inggris. Ternyata, mayoritas orang di Bariloche (apalagi yang bukan pelaku industri wisata) lebih nyaman pakai bahasa Spanyol. Jadi, saran gue: belajar basic bahasa Spanyol dikit-dikit atau siapin Google Translate offline sebelum berangkat.
Kesalahan kedua: meremehkan cuaca. Gue kira summer di Argentina nggak bakal sedingin itu—eh, nyatanya angin gunung Bariloche bisa nyelip sampai ke tulang! Jangan lupa bawa jaket windproof, karena perbedaan suhu bisa ekstrim bahkan di siang hari.
Dan paling parah, gue sempat booking hostel jauh dari city center dengan harapan hemat. Ujung-ujungnya malah repot karena transport online terbatas, bus suka terlambat (dan nggak selalu bilingual), akhirnya keluar duit lebih buat taxi. Jadi, lebih baik pilih penginapan di pusat kota walaupun agak lebih mahal—akses kemana-mana lebih gampang!
Tips Travel KeBariloche yang Gak Banyak Orang Tahu
Bila lo pengen nikmatin experience asli Bariloche, jangan cuma keliling kota. Cobalah aktivitas luar ruangan sepeti kayaking di Danau Gutierrez atau mountain biking di Circuito Chico. Kalau suka kegiatan ekstrem, coba juga ski atau snowboarding (musim dingin, pastinya). Gue sendiri baru tahu, ternyata musim dingin di Bariloche lebih seru daripada summer gara-gara vibe ski-resort yang total beda.
Ada juga hidden gem kayak Colonia Suiza, desa kecil bergaya Swiss yang cuma setengah jam dari pusat kota. Gue sempat mampir hari minggu waktu ada pasar tradisional—ngobrol sama warga lokal, coba makanan khas, dan nemu kerajinan tangan yang unik-unik banget. Pokoknya, journey tiap sudut Bariloche selalu ada aja kejutan manisnya!
Buat lo yang suka chocolate, Bariloche terkenal sebagai ‘Kota Cokelat’ di Argentina. Banyak banget toko cokelat yang bisa dicoba—dari yang factory museum sampai toko kecil family-run. Wajib banget bawa oleh-oleh chocolate buat teman atau keluarga!
Tips Budget dan Survival Mode di Bariloche
Gue bukan sultan, jadi hemat selalu jadi prioritas. Saran dari gue: beli bahan makanan dari supermarket lokal, karena harga restoran bisa mahal buat traveller. Selain itu, bawa botol minum sendiri karena air dari pegunungan bisa langsung diminum (super fresh!).
Transportasi di Bariloche agak tricky. Ojek online nyaris nggak ada, jadi wajib paham jadwal bus dan selalu bawa kartu SUBE (semacam kartu transport umum yang berlaku di banyak kota Argentina). Nggak punya SUBE, siap-siap ribet dan keluar duit ekstra.
Insight Berharga Setelah Travel keBariloche
Apa sih pelajaran terpenting selama gue travel ke Bariloche? Yang jelas: jangan takut nyasar! Kadang, moment-moment terbaik justru datang di luar rencana. Sepanjang jalan, gue ketemu orang lokal yang super ramah, bahkan sempat diajak barbekyu dadakan sama keluarga Argentina. Hal-hal kayak gitu emang nggak bisa dibeli pakai uang.
Bariloche itu destinasi yang menurut gue underrated banget, terutama buat orang Indonesia. Padahal, landscape dan pengalamannya bisa saingan sama destinasi wisata dunia lainnya. Jadi, kalau lagi travel South America, mending sempetin waktu buat mampir ke Bariloche. Lo nggak akan nyesel—gue jamin!
Pertanyaan yang Sering Ditanyain (dan Jawabannya)
Q: Kapan waktu terbaik ke Bariloche?
A: Tergantung gaya liburan lo. Kalau mau lihat salju & main ski, datanglah bulan Juni-Agustus (musim dingin). Kalau suka hiking danau & warna warni autumn, September-November cakep banget.
Q: Gimana cara ke Bariloche dari Buenos Aires?
A: Ada pesawat lokal (kurang dari 2 jam), bus jarak jauh (24 jam, cocok buat backpacker hemat), atau lewat jalur darat self-drive bagi yang suka road trip. Gue sendiri pernah keliling dengan bus & seru banget—bisa lihat lanskap Patagonia sepanjang jalan.
Rekomendasi Itinerary Bariloche 3 Hari
Hari 1: Eksplor pusat kota, nikmati cokelat, mampir ke Catedral de Bariloche & bersantai di tepi Danau Nahuel Huapi.
Hari 2: Trekking ke Cerro Campanario & Circuito Chico. Hunting sunset dari puncak.
Hari 3: Trip ke Colonia Suiza, cobain pasar tradisional, lanjut kayak atau beres-beres buat pulang.
Travel ke Bariloche bikin gue sadar kalau dunia masih luas banget dan penuh kejutan. Jangan takut menjelajah tempat baru, ya. Kalau pengen tanya-tanya lebih lanjut tentang Bariloche, drop pertanyaan di kolom komentar atau DM gue langsung—gue senang banget bisa sharing lebih detail!
Siapa tahu, satu hari nanti kita bisa travel bareng ke Bariloche dan bikin cerita seru yang lain lagi! Sampai jumpa di cerita perjalanan berikutnya, guys!
Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Travel
Baca juga artikel lainnya: Da Lat: Eksplorasi Kota Romantis yang Bikin Nagih
Berikut website referensi : papua78