Curug Jeglong, waktu itu saya lagi scroll IG story malam-malam, niatnya cuma mau cari info makanan. Tapi tiba-tiba lihat story teman yang upload foto air terjun dengan caption:
“Lelahnya terbayar. Curug Jeglong, kamu indah banget!”
Saya langsung mikir:
“Curug Jeglong apaan? Kenapa baru denger sekarang?”
Akhirnya saya DM dia, dan beberapa pesan kemudian, saya udah punya itinerary untuk weekend: ngebolang ke Curug Jeglong.
Semua Berawal dari Story Instagram Teman
Curug Jeglong Itu Di Mana, Sih?
Jujur, sebelum ini saya nggak tahu Curug Jeglong itu ada. Ternyata, Curug Jeglong berada di wilayah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, lebih tepatnya di Desa Karanganyar, Kecamatan Karanggayam.
Kalau dari kota Kebumen, jaraknya sekitar 40-50 km dan butuh waktu sekitar 1,5 jam perjalanan darat. Jangan harap akses mudah kayak ke Malioboro, ya. Ini medannya rural banget.
Perjalanan Menuju Lokasi: Deg-Degan Campur Takjub
Saya berangkat bareng dua teman, pakai motor, karena katanya jalan ke lokasi belum cocok buat mobil kecil. Dan bener aja…
-
Jalanan mulai menyempit.
-
Banyak tanjakan tajam dan tikungan patah.
-
Sinyal? Bye-bye.
Tapi pemandangannya? Gila sih.
Sawah bertingkat, hutan pinus, kabut tipis di ujung bukit. Rasanya kayak masuk ke latar belakang film Studio Ghibli.
Tiket Masuk dan Fasilitas: Masih Alami Banget
Begitu sampai di area parkir, kami disambut warga lokal yang jaga pos. Tiket masuk waktu itu cuma Rp5.000 per orang, dan parkir motor Rp2.000. Murah? Banget. Tapi ya, fasilitasnya juga seadanya.
-
Toilet ada, tapi model “sederhana banget”
-
Warung cuma 1-2 yang jual mi instan dan kopi sachet
-
Gak ada sinyal, jadi pastikan download offline map dulu
Trekking ke Curug: Ujian Mental dan Keseimbangan
Dari parkiran, kamu harus trekking sekitar 15–20 menit. Jalurnya sempit, licin kalau habis hujan, dan kadang menurun curam.
Tapi sepanjang jalan, suara air sungai mulai terdengar, diselingi kicauan burung dan semilir angin dari celah pepohonan. Rasanya… damai.
Dan begitu belok di tikungan terakhir…
“Wah, itu dia!”
Curug Jeglong menjulang tinggi, airnya jatuh ke kolam alami berwarna hijau kebiruan.
Saya diem. Teman saya pun diem. Bukan karena capek, tapi karena takjub.
Curug Ini Nggak Besar, Tapi Punya Aura Mistis & Damai
Kalau kamu bayangin curug raksasa kayak Grojogan Sewu, Curug Jeglong ukurannya lebih kecil. Tapi justru itu yang bikin dia intim dan mistis.
Ada batu besar tempat duduk-duduk sambil rendam kaki. Di sampingnya, ada akar pohon besar yang menjuntai ke aliran air.
Dan karena gak banyak orang, suasananya tenang banget. Cuma suara alam dan… bunyi perasaan yang entah kenapa jadi lebih jernih di sini.
Saya Iseng Coba Renang, dan… Nyaris Kram!
Kolam di bawah curug cukup dalam, katanya bisa sampai 3 meter di tengah. Airnya dingin banget, bahkan di siang hari. Saya nekat nyemplung, dan bener aja… kaki mulai kesemutan.
Untung teman saya udah siapin pelampung darurat dari botol air kosong.
Tips:
Kalau kamu mau renang, pastikan:
-
Jangan sendirian
-
Bawa ban/float
-
Jangan terlalu ke tengah kalau nggak yakin berenang
Cerita Mistis? Ada, Tapi Jangan Dibikin Horor
Warga lokal bilang, Curug Jeglong punya penunggu. Tapi bukan yang menyeramkan, lebih ke penjaga alam.
“Jangan buang sampah sembarangan ya, Mas. Nanti bisa kesasar,” kata ibu warung.
Saya pribadi nggak ngalamin yang aneh-aneh, tapi saya bisa ngerti kenapa tempat ini dianggap “keramat”. Karena aura gengtoto memang beda—tenang, adem, dan… kayak dilindungi.
Hal yang Perlu Kamu Siapkan Sebelum ke Sana
✔️ Sepatu trekking atau sandal gunung
✔️ Baju ganti (kalau niat nyemplung)
✔️ Air minum & makanan ringan
✔️ Powerbank & senter
✔️ Kantong sampah sendiri
✔️ Mental petualang 😅
Penutup: Curug Jeglong Bukan Sekadar Wisata Alam, Tapi Perjalanan Menemukan Ketenangan
Saya pulang dari Curug Jeglong bukan cuma bawa foto, tapi juga rasa tenang yang susah dijelaskan.
Kalau kamu penat dengan keramaian, lelah dengan kota, dan butuh pause… Curug Jeglong adalah tempat yang layak kamu kunjungi.
Bukan buat pamer ke Instagram. Tapi buat ngobrol sama alam, dan mungkin… sama diri sendiri.
Baca Juga Artikel dari: Puncak 2000 Siosar: Panorama Indah di Karo
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Travel