Jakarta, incatravel.co.id – Saya tidak akan pernah lupa kunjungan pertama saya ke Grand Manhattan Club. Itu bukan karena kamarnya besar atau liftnya cepat. Tapi karena vibe tempat ini beda—antara hotel, lounge, coworking space, dan klub malam, semuanya dibungkus dalam satu tempat yang… entah kenapa terasa “hidup”.
Waktu itu, saya ke Jakarta buat kerjaan liputan event fintech. Tapi karena tiket promo dan iseng scrolling OTA, saya nemu Grand Manhattan Club. Desainnya keren, ratingnya tinggi, dan katanya punya rooftop bar dengan pemandangan langka: Jakarta yang terlihat tenang. Sounds too good to be true, ya? Tapi saya coba juga.
Dan dari sinilah cerita ini dimulai.
Grand Manhattan Club (GMC) bukan hanya tempat tidur semalam. Ia adalah ikon gaya hidup urban—sebuah kombinasi hotel butik, club eksklusif, spot kuliner tersembunyi, dan area kerja kreatif yang menyatu dalam satu gedung. Cocok buat yang suka staycation, business traveler, digital nomad, sampai pasangan yang cari suasana romantis tapi tetap Jakarta banget.
Lokasi, Akses, dan Kenapa Tempat Ini Cocok Buat “Kabur Sejenak” dari Jakarta Itu Sendiri
GMC berlokasi di kawasan Tanah Abang-Karet—perbatasan antara pusat bisnis dan area lifestyle. Strategis banget, literally bisa ke Sudirman-Thamrin dalam 10 menit dan SCBD dalam 15 menit naik ojol. Tapi walaupun dekat pusat kota, lokasi persisnya sedikit tersembunyi. Jadi, tetap tenang. Bebas dari bising klakson sore hari.
Akses Mudah ke Mana-Mana
-
Stasiun KRL terdekat: Tanah Abang
-
MRT: Dukuh Atas atau Bendungan Hilir (tinggal naik Gojek 5 menit)
-
Tol Dalam Kota: akses langsung
-
Bandara Soekarno-Hatta: 40 menit via tol
Kalau kamu tipe “city explorer”, tempat ini perfect. Dalam radius 3 km ada:
-
Sarinah & Grand Indonesia
-
Pasar Tanah Abang buat belanja gila-gilaan
-
Museum Nasional
-
Spot hidden gem kopi di Cikini
Dan kalau kamu cuma mau leyeh-leyeh di kamar? Ya boleh juga. Karena GMC tahu banget cara manjain tamunya.
Interior, Fasilitas, dan Pelayanan yang Bikin Kamu Betah (Serius Betah)
Begitu masuk ke lobby Grand Manhattan Club, kamu langsung merasa… ini bukan hotel biasa.
Desain & Suasana
Interiornya industrial chic dengan sentuhan marmer dan lighting hangat. Musik yang mengalun bukan musik hotel generik, tapi curated playlist yang bikin kamu merasa “gue keren juga, ya nginep di sini”.
Kamarnya luas, bahkan tipe standar aja sudah 32m². Ranjang empuk banget, dengan linen berkualitas tinggi (gak usah sok ngerti thread count, yang penting enak dipeluk). Smart TV, koneksi WiFi kencang, bahkan ada mood lighting yang bisa kamu atur sendiri.
Salah satu hal kecil yang saya suka? Mereka kasih buku catatan dan ballpoint di meja kerja. Buat saya yang suka nulis sambil rebahan, ini thoughtful banget.
Fasilitas Unggulan
-
Infinity rooftop pool dengan city view gila keren (waktu malam lebih magis)
-
Gym 24 jam dengan alat lengkap dan staf siap bantu
-
Co-working lounge: tenang, cepat, estetik (dan ada colokan di mana-mana)
-
Restoran fusion dengan chef yang suka nongol dan ngobrol soal menu
Dan ya, ada Grand Manhattan Club Lounge—tempat yang jadi highlight malam. Bisa jadi tempat ngobrol santai, meeting informal, atau dance bar ringan dengan DJ lokal tiap akhir pekan.
Kuliner di Grand Manhattan Club—Perpaduan Cita Rasa Global dan Lokal
Kalau biasanya hotel mewah main aman soal menu, GMC beda. Mereka berani eksperimen. Dari mulai Korean fusion, makanan comfort Indonesia, sampai menu vegan lengkap—semua dikurasi dengan rasa dan plating yang serius, tapi tetap fun.
Rekomendasi Menu:
-
Beef Brisket Rendang Bao: perpaduan daging lembut ala brisket dan bumbu rendang Minang dalam roti bao kukus. Unik banget!
-
Truffle Indomie: guilty pleasure yang jadi fine dining. Harganya sedikit mahal untuk Indomie, tapi… worth it.
-
Kopi Tubruk Tonic: menu kopi eksperimental yang surprisingly enak dan segar
Dan kalau kamu suka brunch? Weekend mereka punya “Brunch Vibes” dengan pilihan set menu, mocktail, dan live acoustic.
Saya sempat ketemu dua traveler asal Korea yang bilang: “Kami gak nyangka makanan Indonesia bisa sekreatif ini.” Chef-nya tersipu, dan saya jadi bangga.
GMC sebagai Experience, Bukan Sekadar Hotel—Siapa Saja yang Cocok Menginap di Sini?
Mungkin inilah bagian paling menarik. Karena Grand Manhattan Club bukan hanya buat turis. Ia cocok buat banyak tipe traveler modern:
1. Business Traveler
Butuh tempat meeting? Tinggal turun ke lounge. Butuh relaksasi? Naik ke rooftop spa. Butuh impresi ke klien? Undang mereka dinner di bar.
2. Remote Worker/Digital Nomad
Colokan, WiFi, ruang kerja tenang, semua ada. Bahkan kamu bisa dapat paket mingguan/bulanan yang lebih murah. Serasa punya apartemen privat, tapi dengan pelayanan bintang lima.
3. Pasangan atau Newlywed
Kamar dengan bathtub dan city view malam bikin suasana jadi romantis banget. Bisa jadi mini-honeymoon yang gak perlu jauh-jauh ke Bali.
4. Solo Traveler Kekinian
Kamu introvert yang suka tenang tapi gak mau sepi? GMC punya ritme yang pas. Ada interaksi, tapi gak maksa.
Penutup: Grand Manhattan Club dan Evolusi Travel Urban yang Nyata
Sebagai pembawa berita yang sudah keliling banyak hotel, saya bisa bilang—Grand Manhattan Club bukan cuma tempat menginap. Ia adalah pengalaman. Tempat di mana konsep urban hospitality benar-benar hidup, bukan cuma jargon brosur.
Tempat ini mengajarkan saya bahwa di balik beton dan hiruk pikuk Jakarta, selalu ada ruang untuk bersantai, berpikir, bahkan jatuh cinta lagi pada kota ini.
Jadi kalau kamu lagi cari tempat buat healing, working, flirting, atau sekadar ngilang dari rutinitas, GMC adalah salah satu pilihan paling underrated di Jakarta.
Dan seperti yang dikatakan oleh salah satu staf bar di sana, “Kita bukan cuma jual kamar, kita jual cerita.”
Baca Juga Artikel dari: Sanya Beaches: Surga Tersembunyi untuk Bucket List!
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Travel