Buat Itinerary Liburan: Biar Tripmu Nggak Ngambang Tanpa Arah

Saya masih ingat betul liburan pertama saya ke Bali bersama teman-teman kuliah. Kami nekat pergi tanpa itinerary, cuma modal semangat dan hasil pencarian random di Google. Keliatannya seru ya? Tapi kenyataannya… kacau banget.

Kami bolak-balik ke tempat yang tutup, kehabisan tiket karena nggak booking duluan, makan di tempat yang nggak enak (dan mahal), sampai lupa atur waktu buat ke bandara dan nyaris ketinggalan pesawat. Sejak saat itu, saya bersumpah, liburan tanpa itinerary itu seperti main game tanpa map—nggak tahu arah dan gampang nyasar.

Dan makin ke sini, saya belajar bahwa bikin itinerary liburan itu nggak harus kaku, kok. Justru dengan sedikit rencana, kamu bisa tetap fleksibel, lebih hemat waktu, lebih terkontrol budget-nya, dan yang pasti… lebih puas!

Apa Itu Itinerary dan Kenapa Kamu Harus Bikin?

Apa Itu Itinerary?

Itinerary adalah rencana perjalanan yang berisi detail aktivitas, lokasi, waktu, transportasi, hingga akomodasi selama liburan. Bisa dalam bentuk tabel, catatan, bahkan mindmap.

Kenapa penting banget?

  • Biar nggak buang waktu mikir “habis ini ke mana ya?”

  • Bisa bantu atur budget dengan lebih akurat

  • Memudahkan koordinasi kalau pergi bareng rombongan

  • Memastikan semua tempat impian kamu masuk dalam rencana

  • Bisa jadi alat antisipasi kalau ada kejadian mendadak

Saya pernah menyusun itinerary ke Jepang yang rapi banget, bahkan sampai ke jenis tiket kereta dan waktu shinkansen-nya. Hasilnya? Trip saya bener-bener efisien, anti panik, dan tetap punya waktu buat eksplor spot hidden gem tanpa kejar-kejaran waktu.

Persiapan Awal Sebelum Bikin Itinerary

1. Tentukan Tujuan dan Lama Liburan

Pertanyaan klasik: “Kita mau ke mana dan berapa lama?”

Jawaban ini jadi pondasi semua itinerary kamu. Misalnya:

  • Liburan 3 hari di Bandung = fokus destinasi dalam kota

  • Liburan 7 hari di Bali = bisa keliling dari Ubud ke Uluwatu

  • Liburan 10 hari di Jepang = Tokyo, Kyoto, Osaka bisa masuk semua

2. Kenali Gaya Liburan Kamu

Setiap orang beda:

  • Ada yang tipe chill, suka nongkrong di kafe dan staycation

  • Ada yang tipe aktif, senang hiking atau snorkeling

  • Ada yang gila belanja dan suka berburu barang unik

Saya sendiri termasuk tipe campuran: siang aktif, malam santai. Itinerary saya biasanya diisi dengan spot wisata outdoor di pagi–sore, lalu dilanjut kulineran dan spa di malam hari.

3. Cek Musim dan Kalender Event

Jangan sampai ke Jepang saat hanami tapi malah kelewatan musim sakura. Atau ke Bangkok pas Songkran tapi nggak bawa baju ganti.

Cari tahu juga:

  • Musim hujan / panas

  • Festival lokal

  • Event besar yang mungkin bikin harga naik atau tempat penuh

Saya biasa buka Kementerian Pariwisata dan situs event lokal untuk cari tahu jadwal festival sebelum bikin itinerary.

Cara Bikin Itinerary Liburan yang Efektif dan Fleksibel

1. Bagi Hari Jadi Blok Aktivitas

Contoh pembagian sederhana:

  • Pagi (08.00–12.00): Kunjungan budaya / alam

  • Siang (12.00–15.00): Makan siang + tempat indoor (museum, mall)

  • Sore (15.00–18.00): Wisata santai / sunset spot

  • Malam (19.00–21.00): Kuliner malam / explore nightlife

Dengan cara ini, kamu bisa masukkan 3–4 tempat dalam sehari TANPA terasa buru-buru.

2. Kelompokkan Destinasi Berdasarkan Lokasi

Gunakan Google Maps untuk grup lokasi. Jangan masukkan tempat yang jauh-jauh dalam satu hari.

Misalnya di Jogja:

  • Hari 1: Malioboro, Keraton, Taman Sari

  • Hari 2: Gunung Kidul (Pantai Indrayanti, Goa Pindul)

  • Hari 3: Candi Prambanan, Tebing Breksi

Kalau saya ke kota baru, biasanya saya cari “best area to stay” dulu. Setelah itu baru tentuin spot sekitar hotel untuk di-explore.

3. Sisakan Waktu Kosong

Liburan bukan lomba. Selalu kasih “waktu kosong” minimal 1–2 jam dalam sehari:

  • Buat jaga-jaga kalau macet

  • Kalau kamu pengen lebih lama di satu tempat

  • Kalau tiba-tiba badan capek dan butuh rebahan

Saya pernah gagal liburan ke Kuala Lumpur karena semua terlalu padat. Akhirnya malah sakit hari ketiga. Sejak itu, saya kasih waktu kosong buat “ngopi dan mikir hidup” di itinerary saya.

Contoh Itinerary 3 Hari 2 Malam di Bali

Hari 1: Eksplor Selatan Bali

  • 08.00: Tiba di Bandara Ngurah Rai

  • 09.00: Sarapan di Warung Nasi Bali Men Weti

  • 10.30: Pantai Pandawa

  • 13.00: Makan siang di Bebek Bengil Uluwatu

  • 15.00: Garuda Wisnu Kencana (GWK)

  • 17.00: Uluwatu Sunset & Tari Kecak

  • 20.00: Dinner Jimbaran seafood

Hari 2: Ubud dan Sekitarnya

  • 06.00: Sunrise di Tegalalang Rice Terrace

  • 08.00: Sarapan di Seniman Coffee Studio

  • 09.30: Monkey Forest Ubud

  • 12.00: Lunch di Clear Cafe

  • 14.00: Tirta Empul Temple

  • 16.00: Sesi Spa di Karsa Spa

  • 19.00: Dinner di Naughty Nuri’s Ubud

Hari 3: Belanja & Chill

  • 09.00: Sarapan + belanja oleh-oleh di Krisna

  • 11.00: Beach walk di Seminyak

  • 13.00: Check-out & makan siang terakhir

  • 15.00: Menuju bandara

Catatan:

  • Semua waktu disesuaikan kondisi lalu lintas

  • Booking spa & dinner tempat populer dari H-1

Tools Favorit Saya untuk Bikin Itinerary

  • Google Sheets: Favorit utama buat daftar harian lengkap

  • Google Maps: Tandai lokasi, hitung jarak antar tempat

  • TripIt / Wanderlog: Aplikasi itinerary lengkap

  • Traveloka / Tiket.com: Booking hotel & transport

  • Pinterest / IG / TikTok: Inspirasi visual destinasi

Saya biasa bikin file Google Sheets, kasih warna buat tiap hari, tambahin link ke Maps dan screenshot tiket. Simpel tapi powerful!

Mengatur Budget Berdasarkan Itinerary

Ini juga manfaat penting dari itinerary: kamu bisa perkirakan pengeluaran harian.

Contoh breakdown:

  • Transportasi (sewa motor/mobil, bensin, tiket MRT)

  • Akomodasi

  • Makan (3x sehari + camilan)

  • Tiket masuk

  • Oleh-oleh

  • Cadangan dana darurat

Saya biasa pakai metode amplop digital. Hari pertama: max Rp500.000, Hari kedua: Rp700.000, dan seterusnya. Kalau nggak habis, sisa bisa dipakai buat ekstra jajan.

Tips Tambahan: Biar Itinerary Kamu Nggak Jadi Beban

  • Fleksibel itu kunci: Kalau ada tempat penuh, ganti aja. Jangan panik.

  • Jangan overplanning: 3–4 spot sehari cukup. Liburan bukan kejar setoran.

  • Diskusi bareng travel mate: Supaya semua happy, bukan kamu doang yang puas.

  • Cek waktu operasional tempat wisata

  • Selalu simpan file offline: Biar aman kalau sinyal lemot.

Hal-Hal yang Sering Terlupakan (Tapi Penting!)

  • Jadwal check-in/check-out hotel

  • Waktu tempuh antar tempat (dan potensi macet)

  • Rencana B kalau cuaca jelek

  • Booking tiket masuk online

  • Slot istirahat & toilet

Saya pernah lupa bahwa Candi Borobudur tutup hari Senin. Harusnya bisa dihindari kalau cek lebih detail waktu rencana.

Jangan lupa juga tips penting saat mau: Sewa Kendaraan Murah: Tips Aman dan Nyaman Menjelajahi Kota

Author