Nusa Penida Trip: Eksplorasi Pulau Bali Bagian Timur

Jujur, saya dulu mengira Nusa Penida cuma semacam “satelit kecil” Bali yang tak lebih dari pelengkap. Tapi setelah lihat foto-foto dramatis tebing dan pantai di media sosial, saya jadi penasaran. “Beneran kayak gini?” pikir saya.

Dan setelah akhirnya menginjakkan kaki langsung di pulau ini, saya langsung tahu—Nusa Penida bukan pelengkap. Ia destinasi utama. Sebuah dunia berbeda dari Bali mainstream. Dan setiap jengkalnya, bikin saya ternganga.

Cara Menuju Nusa Penida

Nusa Penida

Trip saya dimulai dari Sanur, Bali. Saya pesan tiket fast boat sehari sebelumnya lewat aplikasi (banyak tersedia). Harga sekitar Rp75.000 – Rp100.000 sekali jalan, tergantung operator dan jam keberangkatan.

Pagi-pagi jam 8 saya sudah di pelabuhan. Saran saya, datang 30 menit lebih awal, karena proses check-in bisa antre. Perjalanan laut ke Nusa Penida sekitar 45 menit—dan kalau kamu gampang mabuk laut, siapkan antimo.

Begitu kapal merapat di Pelabuhan Toyapakeh, nuansa langsung berbeda. Udara terasa lebih kering, panasnya menggigit, tapi pemandangannya… wow.

Mengatur Itinerary: Nusa Penida Barat vs Timur

Nusa Penida cukup luas. Kalau hanya punya satu hari, biasanya wisatawan harus pilih: wilayah barat atau timur. Tapi karena saya stay dua hari satu malam, saya eksplor keduanya.

Hari 1: Nusa Penida Barat (yang hits dan dramatis)

  • Kelingking Beach
    Ikonik banget. Tebing berbentuk T-rex dan laut biru di bawahnya benar-benar seperti di kartu pos. Tapi hati-hati ya, tangga turun ke pantai super curam!

  • Broken Beach & Angel’s Billabong
    Dua spot ini berdampingan. Broken Beach adalah tebing berlubang besar dengan air laut masuk ke dalam. Angel’s Billabong adalah kolam alami di atas batu karang—kalau timing airnya pas, bisa nyemplung sebentar.

  • Crystal Bay
    Tempat paling cocok untuk sunset dan snorkeling. Airnya jernih dan tenang. Banyak juga penjual kelapa muda di pinggirnya—pas banget buat bersantai sore.

Hari 2: Nusa Penida Timur (lebih spiritual dan sepi)

  • Diamond Beach & Atuh Beach
    Tangga ke bawah curam tapi aman. Pemandangannya luar biasa. Tebing putih, laut biru, pasir putih bersih. Atuh Beach agak lebih sepi dan cocok buat berenang.

  • Rumah Pohon Molenteng
    Rumah kayu kecil yang berdiri di pohon besar. View-nya? Menghadap laut lepas dan tebing karang menjulang. Instagrammable banget!

  • Bukit Teletubbies
    Hamparan bukit hijau melengkung seperti di film anak-anak. Tenang, sejuk, dan berbeda dari spot pantai lainnya.

Transportasi: Sewa Motor atau Mobil?

Saya memilih sewa motor, karena lebih fleksibel dan hemat. Tapi saya harus jujur: jalan di Nusa Penida itu menantang. Aspalnya belum semua mulus, banyak tanjakan curam dan tikungan tajam.

Kalau kamu berdua dan punya nyali, motor masih aman. Harga sewa motor sekitar Rp75.000 – Rp90.000/hari. Tapi kalau kamu bepergian dengan keluarga atau ingin nyaman, lebih baik sewa mobil dengan sopir. Tarifnya sekitar Rp500.000 – Rp700.000/hari (tergantung nego dan rute).

Penginapan: Pilih yang Tenang dan Strategis

Saya menginap di daerah Sakti, karena letaknya di tengah-tengah antara barat dan timur. Penginapan saya namanya Coconut Hill Cottage, nuansanya tropis banget, dan pagi-pagi bisa dengar suara ayam dan laut dari kejauhan.

Harga kamar per malam sekitar Rp400.000 dengan sarapan. Tapi banyak pilihan penginapan lain:

  • Nusa Sedayu Hotel – dekat pelabuhan

  • La Roja Bungalows – vibes bohemian

  • Autentik Nusa Penida – cocok buat honeymoon

Saran saya, pesan jauh-jauh hari kalau musim liburan. Karena Nusa Penida sudah sangat populer, terutama di kalangan turis asing.

Makanan dan Kuliner Lokal

Jangan lewatkan untuk coba:

  • Nasi Campur Bali: pedas gurih, lengkap dengan ayam suwir dan sambal matah

  • Seafood Bakar: ikan segar langsung dari nelayan lokal

  • Jajan Bali: seperti jaje uli, laklak, dan klepon di pasar pagi

Saya makan di Penida Colada, restoran tepi pantai dengan menu western dan lokal. Tempatnya asyik buat nongkrong malam. Kalau ingin makanan halal dan murah, Warung Tu Pande jadi favorit traveler.

Kalau mau tahu list lengkap tempat makan populer di sini, kamu bisa lihat juga review dari TripAdvisor, banyak rekomendasi dari wisatawan luar dan lokal.

Tips dari Pengalaman Pribadi

Berikut tips berdasarkan kesalahan (dan pelajaran) yang saya alami selama trip:

  1. Bawa uang tunai secukupnya. Banyak warung belum terima kartu, dan ATM tidak selalu tersedia.

  2. Bawa sunblock & topi. Panasnya luar biasa, dan banyak spot tidak ada tempat berteduh.

  3. Siapkan fisik. Banyak spot indah butuh usaha ekstra—tangga curam, jalan setapak, dan matahari terik.

  4. Pastikan koneksi data. Di beberapa tempat, sinyal hilang total. Saya pakai dua provider untuk jaga-jaga.

  5. Simpan waktu buat istirahat. Jangan padatkan itinerary terlalu ketat. Nusa Penida itu butuh dinikmati perlahan.

Waktu Terbaik untuk Berkunjung

Saya datang di bulan Mei, dan cuacanya ideal: cerah tapi belum terlalu ramai. Secara umum:

  • April–Juni & September–Oktober: cuaca bagus, belum peak season

  • Juli–Agustus: ramai turis

  • Desember–Februari: musim hujan, beberapa spot licin

Kalau kamu suka hunting foto, datang pagi-pagi sekali ke spot populer seperti Kelingking dan Diamond Beach sangat disarankan. Bisa lebih leluasa dan pencahayaannya bagus.

Spot Favorit Saya: Kelingking Beach

Saya akui, meski banyak spot yang keren, Kelingking Beach tetap jadi yang paling mengesankan. Mungkin karena bentuknya yang unik, mungkin juga karena perjuangan menuruni tangga kayu curam dan berdiri di pasir putih di antara dua tebing raksasa.

Waktu saya berdiri di bawah, saya merasa seperti titik kecil di tengah raksasa alam yang megah. Dan rasanya sangat… spiritual. Kalau kamu cukup fit dan hati-hati, saya sangat rekomendasikan untuk turun ke bawah.

Apakah Nusa Penida Cocok untuk Semua Orang?

Menurut saya, iya. Tapi kamu harus menyesuaikan gaya travel mu:

  • Suka tantangan dan petualangan? Tempat ini surganya.

  • Mau honeymoon dengan vibes privat? Banyak vila cantik tersembunyi.

  • Liburan keluarga? Bisa, tapi lebih baik sewa mobil dan atur rute santai.

  • Suka foto-foto dan Instagram? Setiap sudut bisa jadi konten.

Yang penting: jangan buru-buru. Nusa Penida bukan tempat untuk dijelajahi dalam 3 jam. Beri waktu, beri ruang. Maka pulau ini akan membalas dengan pengalaman tak terlupakan.

Gunung paling diidamkan para pendaki, kunjungi juga: Gunung Rinjani Lombok: Jelajahi Alam Eksotis di NTB

Author