Jakarta, incatravel.co.id – Setiap orang yang gemar bepergian pasti punya satu keinginan sederhana: menikmati perjalanan tanpa diganggu masalah kesehatan. Tapi kenyataannya? Banyak wisatawan justru jatuh sakit di tengah liburan atau sepulang dari perjalanan. Mulai dari demam, diare, batuk berkepanjangan, alergi cuaca, hingga infeksi yang lebih serius. Bahkan beberapa media berita Indonesia sempat menyoroti tingginya angka wisatawan yang mengalami “travel-related illness” akibat kurangnya persiapan.
Sebagai pembawa berita yang sering meliput isu kesehatan dan travel, saya sering mendengar cerita orang-orang yang harus kehilangan hari liburan karena sakit. Ada yang terserang flu berat di hari kedua, ada pula yang keracunan makanan karena mencoba kuliner ekstrem tanpa persiapan. Dan paling klasik: traveler’s diarrhea.
Artikel panjang ini hadir untuk membantu Anda memahami pencegahan penyakit wisatawan secara mendalam—mulai dari risiko, cara mengatasi, hingga kebiasaan penting yang sering diabaikan. Kita akan membahasnya dengan gaya naratif, insight penuh, dan beberapa anekdot yang mungkin membuat Anda berkata, “Oh, aku pernah ngalamin itu.”
Mari mulai perjalanan ini.
Mengapa Wisatawan Rentan Terkena Penyakit?

Banyak orang berpikir bahwa sakit saat perjalanan hanya karena kecapekan. Padahal faktornya lebih kompleks.
Saat traveling, kita mengalami:
-
Perubahan lingkungan
-
Paparan bakteri atau virus baru
-
Perubahan pola makan
-
Kurang tidur
-
Mobilitas tinggi
-
Cuaca ekstrem
-
Kualitas air dan makanan yang berbeda
Semua itu membuat tubuh bekerja ekstra keras.
Dalam sebuah perjalanan liputan ke Lombok beberapa tahun lalu, saya bertemu seorang backpacker yang sakit demam tinggi setelah trekking gunung. Ia berkata dengan nada menyesal, “Saya pikir tubuh saya kuat. Ternyata udara dingin, kurang tidur, dan makan seadanya benar-benar bikin tumbang.”
Cerita itu menggambarkan betapa kondisi fisik bisa menurun drastis saat perjalanan. Wisatawan biasanya merasa lebih santai dan berani, sehingga lupa menjaga kesehatan.
Untuk mencegah penyakit wisatawan, kita harus memahami risiko-risikonya lebih dulu.
Penyakit-Penyakit yang Paling Sering Menyerang Wisatawan
Berdasarkan laporan media kesehatan dan travel nasional, ada beberapa jenis penyakit yang paling umum dialami wisatawan, baik di dalam maupun luar negeri.
1. Traveler’s Diarrhea (Diare Wisatawan)
Ini adalah juara pertama. Penyebabnya:
-
Makanan kurang higienis
-
Air tidak bersih
-
Perubahan mikroba usus
-
Jajanan ekstrem yang tak biasa
Saya pernah mengalaminya saat mencoba makanan jalanan di suatu kota wisata. Rasanya? Liburan langsung berubah jadi marathon ke toilet. Itu pengalaman yang tidak ingin saya ulangi.
2. Demam, Flu, dan Infeksi Saluran Pernapasan
Biasanya dipicu oleh:
-
Perubahan suhu ekstrem (AC pesawat ke cuaca panas)
-
Kurang tidur
-
Sistem imun melemah
3. Infeksi Kulit dan Alergi
Sering terjadi pada wisatawan yang mengunjungi pantai, hutan, atau area lembap.
4. Penyakit Tropis (Demam Berdarah, Malaria, Zika)
Daerah tropis punya tantangan tersendiri, terutama dengan keberadaan nyamuk pembawa penyakit.
5. Mabuk Perjalanan (Motion Sickness)
Kapal, bus, mobil, atau kereta tertentu bisa memicu mual hebat.
6. Keracunan Makanan
Bahan mentah, seafood, atau minuman yang tidak steril menjadi penyebab utama.
7. Dehidrasi dan Heatstroke
Penyakit yang sering terjadi di destinasi panas atau aktivitas outdoor.
Memahami jenis penyakit ini membuat kita lebih waspada dan tahu langkah pencegahannya.
Langkah-Langkah Pencegahan Penyakit Wisatawan yang Paling Efektif
Pencegahan penyakit wisatawan bukan sesuatu yang kompleks. Tetapi dibutuhkan kesadaran dan kebiasaan yang konsisten.
Berikut langkah-langkah yang paling penting:
1. Rutin Cuci Tangan dan Gunakan Hand Sanitizer
Ini sederhana tapi sangat efektif. Banyak wisatawan terserang diare hanya karena makan dengan tangan yang kurang bersih.
Di banyak laporan kesehatan, cuci tangan disebut sebagai “obat termurah namun paling manjur”.
2. Perhatikan Kebersihan Makanan dan Minuman
Tips penting:
-
Hindari es batu di kawasan rawan sanitasi
-
Pilih makanan yang dimasak matang
-
Minum air kemasan bersegel
-
Jangan tergoda mencoba makanan ekstrem tanpa mengenali risikonya
Dalam liputan kuliner di Medan, saya bertemu seorang food blogger yang mengatakan, “Kalau makan street food, pilih yang antreannya panjang. Itu tanda makanan cepat habis dan lebih segar.”
3. Lindungi Diri dari Gigitan Nyamuk
Jika bepergian ke daerah tropis:
-
Gunakan lotion anti nyamuk
-
Pakai pakaian lengan panjang
-
Hindari daerah rawa di malam hari
-
Gunakan kelambu jika perlu
Nyamuk bisa menjadi pembawa penyakit serius.
4. Minum Cukup Air dan Jaga Hidrasi
Dehidrasi adalah penyebab banyak masalah:
-
Pusing
-
Lesu
-
Penurunan imun
-
Heat exhaustion
Apalagi jika Anda sering berjalan kaki atau beraktivitas di luar ruangan.
5. Jaga Pola Tidur Meskipun Traveling
Banyak wisatawan terlalu fokus mengejar itinerary. Akibatnya, jam tidur berantakan. Tubuh pun melemah.
Seorang pemandu wisata di Bali pernah berkata bahwa rata-rata turis yang sakit di hari ke-3 adalah mereka yang kurang tidur.
6. Siapkan Travel Medicine Kit
Ini sangat penting, isinya:
-
Obat diare
-
Oralit
-
Paracetamol
-
Obat alergi
-
Obat mabuk perjalanan
-
Antiseptik
-
Plester
-
Minyak kayu putih
Obat pribadi juga wajib dibawa.
7. Adaptasi Perlahan dengan Makanan dan Cuaca Baru
Perubahan drastis dapat membuat tubuh stres.
Saat liburan ke Lombok, saya membuat kesalahan dengan langsung memakan makanan pedas di warung lokal setelah mendarat. Tubuh saya kaget dan reaksi pertama adalah sakit perut. Belajar dari itu, adaptasi makanan harus bertahap.
8. Gunakan Masker Saat Dibutuhkan
Masker bukan hanya untuk pandemi. Banyak area wisata ramai yang memiliki polusi tinggi. Masker bisa membantu mengurangi risiko ISPA.
Pencegahan Penyakit Wisatawan Berdasarkan Jenis Trip
Tidak semua perjalanan punya risiko yang sama. Berikut panduan pencegahan sesuai jenis perjalanan:
1. Trip Alam (Gunung, Pantai, Hutan)
Risiko:
-
Dehidrasi
-
Cedera
-
Alergi
-
Gigitan serangga
Pencegahan:
-
Gunakan sunblock
-
Minum cukup air
-
Pakai sepatu yang tepat
-
Bawa antiseptik
-
Gunakan pakaian panjang
2. Trip Kuliner
Risiko:
-
Diare
-
Keracunan makanan
-
Alergi makanan
Pencegahan:
-
Cek kebersihan tempat makan
-
Pilih makanan yang baru dimasak
-
Jangan makan seafood mentah jika daerahnya kurang higienis
3. Trip Ke Negara Tropis
Risiko:
-
Demam berdarah
-
Malaria
-
Dehidrasi ekstrim
Pencegahan:
-
Selalu gunakan obat anti nyamuk
-
Hindari perjalanan ke area lembap saat malam
-
Minum elektrolit secara rutin
4. Trip Kota Besar
Risiko:
-
Polusi
-
Flu
-
Infeksi saluran pernapasan
Pencegahan:
-
Masker
-
Hidrasi
-
Hindari kerumunan ekstrem
Anekdot Nyata — Ketika Pencegahan Mengubah Jalan Cerita
Pada satu kesempatan liputan ke Korea Selatan, saya berada dalam satu grup dengan seorang wisatawan lokal yang sangat disiplin soal kesehatan. Ia selalu membawa antiseptik, minum cukup air, dan mengatur jam tidurnya walau itinerary lumayan padat.
Sementara beberapa anggota grup mulai batuk dan mengalami masuk angin di hari keempat, ia tetap sehat sampai akhir perjalanan.
Ia berkata, “Travel itu bukan kompetisi marathon. Yang penting tubuh kita tetap stabil.”
Anekdot ini menunjukkan bahwa pencegahan bukan sekadar teori, tetapi benar-benar berdampak.
Kebiasaan Simple yang Bisa Menyelamatkan Liburan Anda
Berikut kebiasaan sederhana namun sangat efektif:
-
Jangan memakai handuk hotel untuk mengelap wajah
-
Cuci tangan sebelum makan apapun
-
Jangan minum air dari keran di negara tertentu
-
Gunakan sunscreen di cuaca ekstrem
-
Berhenti sejenak ketika tubuh mulai sangat lelah
-
Jangan “balas dendam kuliner” secara tiba-tiba
Perjalanan aman = perjalanan menyenangkan.
Penutup
Pencegahan penyakit wisatawan adalah fondasi penting bagi siapa pun yang ingin menikmati perjalanan dengan maksimal. Anda tidak perlu menjadi paranoid atau membawa perlengkapan yang berlebihan, cukup mengikuti langkah-langkah sederhana dan memberi tubuh kesempatan untuk beradaptasi.
Pada akhirnya, kesehatan adalah teman perjalanan terbaik. Tanpa kesehatan, bahkan destinasi paling indah pun tidak akan terasa menyenangkan.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Travel
Baca Juga Artikel Dari: Travel Safety Kit: Perlengkapan Keamanan Wajib untuk Perjalanan yang Aman, Nyaman, dan Bebas Cemas