JAKARTA, incatravel.co.id – Ketika saya pertama kali menginjakkan kaki di Phnom Penh, ibu kota Kamboja, saya merasa kota ini menyimpan pesona yang tidak bisa saya abaikan. Salah satu daya tarik utama yang langsung mencuri perhatian saya adalah Royal Palace Phnom Penh atau dalam bahasa Khmer disebut “Preah Barum Reachea Veang Chaktomuk Serei Mongkol”. Lokasi istana ini sangat strategis, tepat di tepi Sungai Tonle Sap, menjadikannya pusat sejarah dan budaya yang wajib dikunjungi.
Sejarah Berdirinya Royal Palace Phnom Penh
Untuk memahami keindahan istana ini, kita perlu mundur sejenak ke tahun 1866. Saat itu, Raja Norodom memindahkan ibu kota dari Oudong ke Phnom Penh dan memulai pembangunan istana kerajaan. Dengan demikian, Travel Royal Palace Phnom Penh menjadi simbol kekuasaan monarki modern Kamboja. Meskipun bangunan ini telah mengalami berbagai renovasi, pesonanya tetap abadi.
Selain itu, bangunan ini tidak hanya menjadi kediaman resmi Raja, tetapi juga tempat berlangsungnya berbagai upacara penting, termasuk pelantikan raja dan penyambutan tamu negara.
Arsitektur yang Menggabungkan Tradisi dan Kolonialisme
Setelah saya masuk ke area kompleks, saya langsung dibuat takjub oleh arsitektur khas Khmer yang berpadu dengan sentuhan kolonial Prancis. Bangunan-bangunan di dalam Royal Palace Phnom Penh dibangun dengan atap bertingkat yang menjulang tinggi, berhiaskan ukiran rumit dan menawan. Tidak hanya indah dipandang, tetapi juga menyiratkan makna spiritual yang dalam bagi masyarakat Kamboja.
Sebagai informasi tambahan, salah satu arsitek awal dari istana ini adalah insinyur Prancis yang turut memberi nuansa Eropa pada struktur bangunannya. Transisi antara dua budaya terlihat harmonis di tiap sudut bangunan.
Kompleks Royal Palace Phnom Penh yang Luas dan Memukau
Kompleks Royal Palace Phnom Penh ini sangat luas. Maka dari itu, sebaiknya Anda menyiapkan waktu dan stamina jika ingin menjelajahinya secara maksimal. Ada beberapa area utama yang patut dikunjungi, di antaranya:
-
Throne Hall (Preah Tineang Tevea Vinnichay)
Aula megah ini digunakan untuk berbagai acara kenegaraan dan upacara kerajaan. Ornamen emas dan pilar-pilar megah menambah kesan sakral di dalamnya. -
Silver Pagoda (Wat Preah Keo Morokat)
Tempat ibadah yang terkenal karena lantainya dilapisi lebih dari 5.000 ubin perak murni. Patung Buddha zamrud dan emas menambah kekayaan nilai spiritualnya. -
Moonlight Pavilion
Dikenal juga sebagai Preah Thineang Chan Chhaya, paviliun ini digunakan untuk pertunjukan seni tari kerajaan dan menyambut tamu negara.
Dengan luas area sekitar 174.870 meter persegi, pengunjung akan merasa seperti menyelami zaman kejayaan kerajaan masa lalu.
Perpaduan Spiritual dan Estetika dalam Silver Pagoda
Salah satu bagian yang paling berkesan bagi saya pribadi adalah Silver Pagoda. Begitu masuk ke dalam, saya seperti dibawa ke dunia yang penuh kedamaian dan kekayaan budaya. Selain lantainya yang berkilau karena ubin perak, patung Buddha yang terbuat dari emas dan dihiasi berlian membuat pengunjung merasa takjub.
Meskipun tempat ini terbuka untuk umum, suasananya tetap tenang dan khusyuk. Ini menunjukkan bagaimana masyarakat Kamboja menjaga keseimbangan antara keindahan dan spiritualitas.
Simbol Kekuasaan dan Identitas Nasional
Royal Palace Phnom Penh bukan hanya tempat tinggal raja. Lebih dari itu, istana ini menjadi simbol kebanggaan dan identitas nasional rakyat Kamboja. Di tengah dinamika sejarah yang keras, termasuk masa penjajahan dan konflik internal, Royal Palace Phnom Penh tetap berdiri tegak sebagai pengingat jati diri bangsa.
Bahkan, ketika saya berbicara dengan penduduk lokal, mereka menyampaikan bahwa Royal Palace adalah simbol harapan dan kelangsungan budaya. Ini menunjukkan bahwa bangunan ini bukan sekadar arsitektur megah, tetapi juga tempat yang menyimpan nilai-nilai luhur.
Royal Palace Phnom Penh dan Wisata Budaya
Tak bisa dipungkiri, Royal Palace menjadi salah satu destinasi wisata budaya utama di Phnom Penh. Setiap tahunnya, ribuan wisatawan dari berbagai belahan dunia datang ke tempat ini untuk mengagumi arsitektur, belajar sejarah, dan menyelami budaya Kamboja lebih dalam.
Namun, perlu diingat bahwa pengunjung harus mengenakan pakaian sopan saat memasuki area istana. Saya sendiri saat itu hampir tidak diperbolehkan masuk karena mengenakan celana di atas lutut. Jadi, saya sarankan untuk mengenakan pakaian yang menutupi bahu dan lutut agar bisa menikmati semua bagian tanpa hambatan.
Etika dan Tata Tertib Selama Berkunjung
Selanjutnya, saya ingin menyoroti pentingnya etika saat berkunjung. Karena ini adalah kawasan suci dan aktif digunakan oleh keluarga kerajaan, pengunjung diharapkan untuk menjaga sikap dan suara. Mengambil foto diperbolehkan di beberapa area, namun tetap harus mengikuti peraturan yang ditetapkan.
Jangan sembarangan menyentuh benda-benda bersejarah, dan pastikan Anda tidak mengganggu jalannya aktivitas keagamaan atau kerajaan yang mungkin sedang berlangsung. Menjaga sopan santun bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga cara terbaik untuk mendapatkan pengalaman wisata yang bermakna.
Harga Tiket dan Jam Operasional
Salah satu informasi penting yang juga saya pelajari adalah soal harga tiket masuk dan jam operasional. Saat terakhir saya berkunjung, harga tiket masuk untuk turis asing adalah sekitar 10 USD, yang sudah mencakup akses ke Silver Pagoda. Untuk warga lokal, harganya jauh lebih murah.
Royal Palace Phnom Penh buka setiap hari, kecuali saat ada acara kenegaraan tertentu. Jam operasional biasanya dari pukul 8 pagi hingga 11 siang, lalu buka kembali pukul 2 siang hingga 5 sore. Maka dari itu, pastikan Anda datang sesuai jadwal agar tidak kecewa.
Royal Palace Phnom Penh di Era Modern
Kini, meskipun fungsi administratif kerajaan sudah tidak sekuat dahulu, Royal Palace Phnom Penh tetap menjadi simbol penting di era modern. Raja Norodom Sihamoni, raja saat ini, menetap di sini dan menjalankan tugas simbolis dan budaya.
Meskipun pengaruh politiknya tidak sebesar dahulu, peran Raja dalam memperkuat kesatuan bangsa sangat dihargai. Royal Palace pun menjadi saksi bisu perjalanan negara dari masa konflik menuju perdamaian dan pembangunan.
Mengapa Royal Palace Phnom Penh Wajib Masuk Daftar Wisata Anda
Berbagai alasan membuat Royal Palace patut masuk dalam itinerary Anda. Pertama, tempat ini menawarkan pengalaman sejarah dan budaya yang autentik. Kedua, Anda bisa menikmati keindahan arsitektur yang sulit ditemukan di tempat lain. Dan ketiga, kunjungan ke Royal Palace bisa menjadi refleksi mendalam tentang bagaimana sebuah bangsa menjaga warisannya.
Dengan demikian, saya sangat menyarankan Anda untuk tidak melewatkan tempat ini saat berkunjung ke Phnom Penh.
Lokasi dan Cara Menuju Royal Palace Phnom Penh
Royal Palace terletak di Samdach Sothearos Blvd (Street 3), Phnom Penh, Kamboja. Anda bisa mencapainya dengan berbagai moda transportasi, baik itu tuk-tuk, ojek online, ataupun berjalan kaki jika menginap di sekitar pusat kota.
Dari Bandara Internasional Phnom Penh, Anda hanya perlu waktu sekitar 30–40 menit menggunakan kendaraan. Selain itu, jalan menuju istana cukup mudah dikenali karena banyak penanda jalan dan petunjuk arah yang jelas.
Tips Tambahan untuk Pengunjung
Agar pengalaman Anda makin menyenangkan, berikut saya rangkum beberapa tips praktis:
-
Datang lebih awal untuk menghindari antrean panjang.
-
Gunakan topi atau payung karena cuaca bisa sangat terik.
-
Bawa air minum sendiri, walau ada yang jual di sekitar, namun lebih praktis membawa sendiri.
-
Gunakan kamera dengan mode senyap, agar tidak mengganggu pengunjung lain.
Dengan mengikuti tips ini, kunjungan Anda akan jauh lebih nyaman dan berkesan.
Istana yang Lebih dari Sekadar Bangunan
Setelah mengelilingi Royal Palace Phnom Penh, saya menyadari bahwa tempat ini bukan hanya bangunan bersejarah. Lebih dari itu, istana ini menyimpan cerita, simbol harapan, dan identitas nasional yang terus hidup dalam hati rakyat Kamboja.
Dengan kata lain, Royal Palace bukan sekadar destinasi wisata, tetapi tempat pembelajaran yang menyentuh sisi emosional dan intelektual pengunjung. Maka dari itu, saya sangat menyarankan Anda untuk merasakan sendiri keagungan istana ini.
Baca Juga Artikel Berikut: Senegal Beaches: Surga Tersembunyi yang Bikin Takjub di Afrika!