Songkran: Saat Jalanan Thailand Jadi Arena Perang Air Nasional

Aku masih ingat banget saat pertama kali dengar tentang Songkran. Seorang teman yang baru pulang dari Thailand cerita dengan mata berbinar-binar tentang festival air gila-gilaan di jalanan Bangkok. Aku pikir, “Ah masa sih segitu serunya?” Tapi begitu aku beneran merasakan sendiri… ya ampun, itu adalah salah satu pengalaman paling seru sekaligus chaos yang pernah aku alami di hidupku!

Hari ini aku mau ajak kamu jalan-jalan (secara virtual) ke festival Songkran: sejarahnya, keseruannya, tradisi aslinya, tips bertahan hidup saat perang air berlangsung, sampai kenapa kamu wajib masukin Songkran dalam daftar bucket list liburanmu.

Apa Itu Songkran?

Apa Itu Songkran?

Songkran adalah festival Tahun Baru tradisional Thailand yang dirayakan setiap tanggal 13–15 April.
Kata “Songkran” berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya “berubah” atau “bertransisi,” melambangkan perubahan matahari dari satu zodiak ke zodiak berikutnya.

Kalau dulu Song kran lebih fokus ke ritual keagamaan seperti membersihkan patung Buddha dengan air suci dan memberi penghormatan kepada orang tua, sekarang Songkran modern terkenal di seluruh dunia sebagai festival perang air terbesar.

Serius, seluruh jalanan berubah jadi arena tempur di mana semua orang—anak kecil, orang dewasa, bahkan turis—saling siram tanpa ampun!

Asal Usul Songkran: Lebih dari Sekadar Basah-basahan

Aku sempat kaget waktu tahu bahwa Songkran awalnya sangat sakral.
Di masa lalu, orang-orang:

  • Membersihkan rumah untuk mengusir nasib buruk

  • Membasuh tangan orang tua dengan air wangi sebagai tanda penghormatan

  • Membawa makanan dan persembahan ke kuil

  • Membasahi patung Buddha sebagai simbol pembersihan dosa

Tradisi menggunakan air melambangkan pembersihan spiritual dan berkah untuk memulai tahun baru dengan hati bersih.

Jadi kalau sekarang Songkran identik dengan pistol air dan ember raksasa, itu adalah evolusi budaya dari ritual suci zaman dulu.

Pengalamanku Pertama Kali Ikut Songkran di Thailand

Waktu itu aku berangkat ke Bangkok sekitar awal April, dan tanpa sadar memilih momen yang super pas buat ngerasain Songkran.

Di hari pertama festival, aku jalan santai di daerah Khao San Road.
Belum sempat 5 menit jalan, PLAK!—seember air dingin tumpah ke badan dari seorang nenek-nenek sambil senyum ramah.
Refleks aku kaget, tapi orang-orang di sekitarku malah ketawa. Aku pun akhirnya ketawa juga, pasrah.

Sejak itu, aku ambil ember kecil, beli pistol air, dan… resmi bergabung di pertempuran!

Bagaimana Suasana Songkran di Lapangan?

Kalau kamu bayangin perang air biasa, Songkran itu levelnya beda jauh.

Beberapa hal yang aku rasain:

  • Hampir semua orang bawa pistol air, ember, atau selang

  • Semua jalan utama ditutup untuk parade perang air

  • Mobil pick-up lewat sambil membawa ember besar penuh air es

  • Ada DJ dan panggung musik di banyak titik jalan

  • Kadang disiram bukan cuma air, tapi juga bedak putih dicampur air (tradisi tanda keberuntungan)

Bayangin jalanan kayak lautan manusia basah kuyup, semua ketawa, musik berdentum, dan kamu nggak bisa bertahan kering lebih dari 10 detik!

Area Populer untuk Songkran

Kalau kamu mau ngerasain Songkran paling meriah, ini beberapa spot terbaik berdasarkan pengalamanku:

1. Khao San Road, Bangkok

Ini epicentrum turis dan perang air. Full party mode.

2. Silom Road, Bangkok

Lebih lokal, jalanan sepanjang 5 km penuh orang.

3. Chiang Mai

Versi lebih tradisional, tapi tetep gila-gilaan. Parade budaya + perang air.

4. Pattaya

Pesta pantai, DJ outdoor, dan perang air sambil nari di pasir. Epik banget!

Aku waktu itu pilih Chiang Mai karena pengen ngerasain kombinasi budaya dan keseruan. Ternyata keputusan yang tepat!

Tradisi Songkran yang Masih Bertahan

Meskipun sekarang terkenal dengan perang air, Songkran tetap mempertahankan beberapa tradisi lama, seperti:

  • Rod Nam Dam Hua: Upacara penghormatan ke orang tua dengan membasuh tangan mereka.

  • Mandi Buddha: Menyiram patung Buddha dengan air wangi.

  • Membuat Sand Pagoda: Di kuil, orang membuat mini pagoda dari pasir sebagai bentuk kebajikan.

Aku sempat ikut upacara di kuil lokal dan rasanya damai banget setelah seharian perang air brutal.

Tips Bertahan Hidup Saat Songkran

Dari pengalaman pribadi, ini tips wajib kalau kamu mau survive travel di Songkran:

  • Pakai waterproof bag buat HP dan dompet

  • Pakai sandal, jangan sepatu

  • Gunakan baju cepat kering

  • Bawa pistol air, minimal botol air kecil buat balas serangan

  • Hati-hati dengan jalan licin

  • Respect orang yang pakai tanda “No Water” (biasanya bawa anak kecil atau orang tua)

  • Jangan main air ke biksu, polisi, atau bayi

Ingat, fun boleh, tapi tetap jaga sopan santun!

Hal-Hal yang Perlu Dihindari Saat Songkran

Aku juga mau share beberapa no-no berdasarkan apa yang aku lihat di lapangan:

  • Jangan siram air keras ke orang yang lagi naik motor—bahaya!

  • Jangan pakai air kotor—hargai kesehatan orang lain.

  • Jangan berlebihan di daerah sensitif—kayak bagian wajah, mata, telinga.

Keseruan akan lebih terasa kalau semua orang main dengan aman dan saling menghormati.

Bagaimana Songkran Mempengaruhi Pariwisata Thailand?

Songkran bukan cuma festival lokal, tapi udah jadi magnet turis internasional.

Berdasarkan data yang aku baca:

  • Setiap tahun, Thailand menerima jutaan turis tambahan saat Songkran

  • Pendapatan pariwisata melonjak drastis di bulan April

  • Banyak promo hotel, penerbangan, dan event lokal yang khusus diadakan selama festival

Aku juga ngerasain langsung, harga hotel bisa naik 2–3x lipat kalau booking mepet hari-H. Jadi kalau mau hemat, rencanain jauh-jauh hari!

Apakah Semua Orang Thailand Suka Songkran?

Mayoritas orang Thailand memang menikmati Songkran, tapi ada juga yang memilih menghindar.

Beberapa keluarga memilih liburan keluar kota, ke resort tenang, atau bahkan ke luar negeri buat menghindari keramaian.

Jadi jangan heran kalau kamu ketemu beberapa area yang justru sepi pas Songkran berlangsung.

Perubahan Songkran Pasca Pandemi

Seperti banyak event besar lain, Songkran sempat dibatasi saat pandemi COVID-19.

Tahun 2020–2021, hampir semua festival perang air dibatalkan.
Tapi tahun-tahun berikutnya, dengan adaptasi protokol kesehatan, Songkran kembali bergulir—meski sedikit lebih terkendali.

Aku berharap ke depannya, Songkran tetap bisa berlangsung meriah tapi dengan tambahan kesadaran akan kesehatan bersama.

Kesimpulan: Kenapa Kamu Harus Ikut Songkran Sekali Seumur Hidup

Kalau aku harus pilih satu festival paling seru yang pernah aku ikuti, jawabannya jelas: Songkran. Song kran bukan cuma tentang basah-basahan.
Itu tentang tawa, persahabatan, budaya, pelepasan stres, dan perasaan bebas total.

Di dunia yang sering kali serius dan berat, festival kayak Songkran itu kayak reminder bahwa kadang, kita cuma perlu main air bareng orang asing untuk merasa hidup lagi.

Kalau kamu pernah merasa butuh liburan yang benar-benar beda, menyenangkan, dan memorable, jangan ragu masukkan Songkran di Thailand dalam daftar perjalananmu.

Siapa tau, kamu bakal nemu momen tak terlupakan… sambil basah kuyup dari ujung kepala sampai kaki!

Kunjungi wisata sejarah di: Istana Maimun Medan: Warisan Melayu yang Megah

Author