Kamis sore, saya lagi scroll TikTok dan nemu video viral: sekelompok anak muda Tren Staycation di hotel bintang empat… yang ternyata cuma 10 menit dari rumah mereka. Mereka pesan makan online, karaoke di kamar, nonton Netflix bareng, lalu spa sampai ketiduran.
Komentar paling atas? “Gak perlu Bali kalau ada bathtub dan room service.”
Dan dari situ saya sadar: Tren Staycation bukan lagi pilihan kedua. Bukan solusi darurat pas cuti mepet. Ia telah menjelma jadi gaya liburan baru, yang lebih ringan di ongkos, minim drama logistik, tapi tetap menyegarkan pikiran.
Menurut data dari Google Trends dan Agoda, pencarian kata “staycation” meroket sejak pandemi 2020 dan bertahan hingga sekarang. Hotel-hotel bahkan mulai menawarkan paket khusus staycation—termasuk sarapan di kamar, diskon Netflix, hingga akses kolam renang tanpa harus nginep dua malam.
Jadi, kenapa orang sekarang makin doyan liburan di kota sendiri?
Alasannya bisa macam-macam:
-
Gak ada cuti panjang
-
Dompet belum sehat
-
Mau healing tanpa repot
-
Bosan di rumah, tapi ogah naik pesawat
Staycation hadir sebagai jawaban: liburan yang intim, fleksibel, dan penuh kenyamanan.
Tren Staycation Era Gen Z dan Milenial—Bukan Sekadar Tidur di Hotel
Kalau dulu orang ke hotel untuk tidur setelah capek wisata, sekarang… hotel itu wisatanya.
Coba lihat reels Instagram atau TikTok bertagar #Staycation. Kamu akan nemu konten:
-
Review bathtub estetik yang cocok buat bubble bath
-
Sarapan ala kafe hotel yang disulap jadi konten food vlogger
-
“Work from hotel” di balkon dengan latar city view
-
Outfit-of-the-day (OOTD) di lobby atau rooftop
Staycation di tangan Gen Z dan Milenial bukan cuma soal rileks, tapi juga pengalaman visual dan emosional. Ada perasaan fancy, me time, dan aesthetic dalam satu waktu. Bahkan banyak yang ngaku staycation itu semacam terapi.
Contoh nyata: teman saya, Clara, rutin Tren Staycation sebulan sekali. Bukan karena dia anak sultan, tapi karena kerjaannya remote dan hotel bintang tiga kadang cuma Rp300.000 semalam.
“Daripada bengong di kosan, mending kerja di tempat yang ada spa dan sarapan,” katanya.
Dan Clara bukan satu-satunya. Banyak orang mulai menjadikan hotel lokal sebagai ‘escape room’ dari rutinitas. Tren Staycation jadi bentuk self-care, bukan cuma refreshing.
Spot Staycation Terbaik di Indonesia—Gak Harus Mahal, yang Penting Nyaman
Indonesia penuh tempat yang cocok buat staycation. Gak harus ke Bali atau Lombok. Di sekitar Jabodetabek aja udah banyak opsi yang Instagrammable dan nyaman.
Berikut rekomendasi spot staycation lokal favorit:
🏙️ 1. Jakarta: Cityscape dan Luxury on a Budget
Hotel seperti The Hermitage, Kosenda, atau Artotel punya desain artsy dengan rooftop lounge kece. Banyak promo di apps online. Lokasinya pun strategis buat yang mau sekalian kulineran.
🌲 2. Bogor: Dingin, Hijau, dan Dekat
Villa dan glamping di Sentul atau Puncak makin nge-trend. Bahkan hotel budget seperti Ibis Styles Bogor atau Royal Safari Garden punya suasana resort tapi harga ramah.
🏞️ 3. Bandung: Kombinasi Urban dan Alam
Staycation di Dago atau Lembang bisa healing banget. Banyak penginapan dengan suasana “rumah pegunungan” lengkap dengan view city light.
🏝️ 4. Bali & Yogyakarta: Favorit Nasional
Kalau kamu punya waktu dan bujet lebih, dua kota ini tetap juara. Banyak hotel berkonsep sustainable atau boutique Tren Staycation—intim, artsy, dan cocok buat recharge diri.
Yang penting bukan jaraknya, tapi suasana yang ditawarkan. Tren Staycation ideal itu tempatnya:
-
Adem (secara literal dan mental)
-
Tenang
-
Bersih
-
Bisa selonjoran tanpa mikir jam check-out mepet
Panduan Staycation Sempurna—Dari Persiapan Sampai Maksimalkan Pengalaman
Mau Tren Staycation yang beneran bikin kamu recharge? Ini beberapa tips dari pengalaman pribadi dan cerita teman-teman:
1. Pilih Hotel Sesuai Mood
Mau vibes estetik? Pilih boutique hotel.
Butuh relaksasi? Cari yang ada spa dan bathub.
Pengen produktif? Cek yang punya meja kerja nyaman dan WiFi cepat.
2. Manfaatkan Promo & Aplikasi
Gunakan platform seperti Tiket.com, Traveloka, atau Agoda. Cek kode promo atau paket khusus staycation. Banyak hotel kasih diskon kalau pesan di weekday.
3. Siapkan Playlist dan Buku
Biar gak cuma scroll medsos doang, bawa buku yang belum sempat kamu baca. Atau siapkan playlist lo-fi untuk sesi journaling.
4. Matikan Notifikasi Kantor
Serius. Kalau kamu mau recharge, jangan bawa beban kerja. Aktifkan mode fokus atau airplane mode sekalian.
5. Eksplor Fasilitas Hotel
Jangan cuma di kamar. Coba berenang, pijat, sarapan di restoran hotel, atau sekadar baca buku di lounge. Kadang healing muncul dari aktivitas kecil seperti itu.
6. Bawa ‘Essentials’ Staycation
-
Scented candle atau essential oil
-
Snacks favorit
-
Baju tidur nyaman
-
Headphone buat denger hujan buatan YouTube
Staycation terbaik adalah yang kamu rancang sendiri, sesuai keinginan hati.
Tren Staycation dan Kesehatan Mental—Me Time Bukan Sekadar Tren
Kita hidup di era yang serba cepat. Notifikasi kerja datang bahkan di hari Minggu, dan waktu untuk diri sendiri sering dianggap mewah.
Di sinilah staycation jadi perlawanan halus terhadap burnout.
Dalam studi oleh National Institutes of Health (NIH), istirahat aktif seperti liburan pendek bisa meningkatkan fokus, produktivitas, dan kebahagiaan hingga 30%. Bahkan hanya dua malam di tempat baru bisa memperbaiki kualitas tidur.
Staycation memberi kamu ruang:
-
Untuk bernapas tanpa agenda
-
Untuk mendengar diri sendiri
-
Untuk menyadari bahwa “bahagia itu bisa dipesan via aplikasi hotel”
Dan healing bukan selalu berarti lari ke Ubud atau diving ke Raja Ampat. Kadang cukup check-in, rebahan, dan tidur nyenyak tanpa alarm.
Teman saya, Dito, sempat alami anxiety karena kerja non-stop. Setelah mencoba Tren Staycation dua malam di Bandung, dia bilang: “Gue kayak nemu versi gue yang udah lama hilang. Nggak ngapa-ngapain, tapi puas.”
Penutup: Staycation Adalah Investasi Emosional yang Layak Dicoba
Staycation bukan cuma tentang liburan murah. Ia adalah cara baru memahami diri, menyusun ulang energi, dan menghargai waktu.
Di tengah rutinitas yang padat, Tren Staycation jadi semacam tombol ‘pause’ yang bisa kita tekan kapan saja. Tidak perlu rencana besar, tidak butuh cuti panjang. Yang penting adalah niat untuk rehat, menyepi sejenak dari bisingnya dunia.
Jadi, kapan terakhir kali kamu kasih waktu berkualitas untuk diri sendiri?
Kalau kamu butuh rekomendasi hotel staycation terbaik di kotamu, atau tips bikin itinerary me time anti-bosan, tinggal bilang ya. Siapa tahu, next Tren Staycation kamu jadi konten healing viral berikutnya.
Baca Juga Artikel dari: Salju Panas Dolok: Keajaiban Alam di Tengah Tropis
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Travel