Gunung Pulag destinasi pendaki favorit di atas awan

JAKARTA, incatravel.co.id – Gunung Pulag bukan sekadar puncak tertinggi di Luzon — ia adalah simbol sakral, lanskap mistis, dan impian para pendaki Filipina dan Asia Tenggara. Dengan ketinggian 2.926 meter di atas permukaan laut, Gunung Pulag menawarkan pengalaman mendaki yang tak hanya memacu adrenalin, tapi juga menenangkan jiwa.

Dijuluki sebagai “Playground of the Gods,” puncaknya dikenal dengan fenomena lautan awan yang menyapu lereng, menciptakan kesan berdiri di atas surga. Tapi perjalanan ke sana bukan perkara instan. Butuh persiapan, fisik yang kuat, dan penghormatan terhadap budaya lokal.

Rute Menuju Gunung Pulag dan Cara Menjelajahnya

Gunung Pulag

Gunung Pulag terletak di perbatasan tiga provinsi: Benguet, Ifugao, dan Nueva Vizcaya. Titik akses paling umum dimulai dari Kabayan, Benguet.

Cara menuju titik awal:

  • Dari Manila ke Baguio: perjalanan darat sekitar 5–6 jam menggunakan bus malam.

  • Dari Baguio ke Ranger Station (Kabayan): sekitar 4–5 jam dengan kendaraan sewaan atau van lokal.

Setibanya di Ranger Station, pendaki wajib ikut briefing dan registrasi di DENR (Department of Environment and Natural Resources). Di sinilah diperkenalkan soal aturan taman nasional, teknik Leave No Trace, dan pentingnya menghormati kepercayaan lokal.

Pilihan Jalur Pendakian dan Tingkat Kesulitan

Gunung Pulag memiliki beberapa jalur resmi, masing-masing dengan keindahan dan tantangan unik:

Ambangeg Trail (Jalur Populer)

  • Jalur termudah dan paling ramah pemula

  • Waktu tempuh: 4–6 jam ke puncak

  • Medan landai, hutan lumut, dan padang rumput

  • Ideal untuk pendaki baru yang ingin menikmati sunrise

Akiki Trail (Jalur Pendaki Veteran)

  • Disebut “killer trail” karena tanjakannya ekstrem

  • Waktu tempuh: 8–11 jam, bisa dua hari

  • Medan terjal, hutan lebat, dan jalur sempit

  • Cocok bagi yang ingin pengalaman fisik dan mental

Tawangan Trail

  • Jalur jarang dilalui, sangat alami

  • Banyak sungai kecil dan hutan tropis

  • Biasanya digunakan sebagai jalur turun

Ambaguio Trail

  • Jalur paling panjang dan menantang (dua malam)

  • Cocok untuk ekspedisi tim kecil dengan pemandu berpengalaman

Meskipun Ambangeg lebih populer karena aksesnya mudah, kombinasi jalur naik-turun (misalnya naik lewat Akiki, turun lewat Ambangeg) sering dipilih pendaki berpengalaman.

Estimasi Biaya Pendakian Gunung Pulag

Estimasi biaya dari Manila (per orang, untuk 2D1N via Ambangeg Trail):

  • Transportasi (PP): ₱1.000 – ₱1.500

  • Guide + Porter: ₱1.000 – ₱2.000 (tergantung rute dan jumlah peserta)

  • Izin masuk & briefing DENR: ₱250 – ₱500

  • Sewa perlengkapan: ₱300 – ₱700

  • Makanan & logistik: ₱500 – ₱800

Total estimasi: ₱3.000 – ₱5.000 tergantung kenyamanan, jumlah orang, dan rute yang diambil.

Sebagian pendaki memilih paket open trip dari Baguio atau Manila dengan kisaran ₱3.500 – ₱4.500, sudah termasuk transport, guide, dan makan.

Tips Perjalanan Aman dan Nyaman ke Gunung Pulag

  1. Daftar lebih awal
    Quota harian terbatas. Reservasi minimal 1–2 minggu sebelum pendakian sangat disarankan.

  2. Persiapkan fisik
    Meski Ambangeg relatif landai, udara tipis bisa bikin cepat lelah. Latihan jogging atau hiking ringan seminggu sebelumnya sangat membantu.

  3. Bawa perlengkapan anti dingin
    Suhu di puncak bisa turun hingga -2°C saat subuh. Jaket tebal, sarung tangan, buff, dan sleeping bag adalah wajib.

  4. Hormati adat dan mitos lokal
    Masyarakat suku Kalanguya dan Ibaloi menganggap Gunung Pulag sebagai tempat sakral. Jangan berteriak, buang sampah sembarangan, atau menodai spot ritual.

  5. Datang saat musim kering
    Musim kering (Desember–Maret) adalah waktu terbaik. Lautan awan lebih mungkin terlihat dan jalur tidak licin.

Pengalaman Unik: Melihat Lautan Awan dan Langit Berbintang

Salah satu pengalaman paling emosional di Gunung Pulag adalah saat berdiri di puncak sebelum matahari terbit. Suhu beku, napas mengepul, dan langit penuh bintang akan menyambut sebelum langit berubah jingga dan awan mulai mengalir perlahan di bawah kaki.

Banyak pendaki menyebut ini sebagai momen spiritual — bukan karena pemandangan semata, tapi karena kombinasi kelelahan, keheningan, dan keagungan alam yang menyatu.

Beberapa bahkan menangis saat sunrise — bukan karena dingin, tapi karena merasa kecil dan utuh pada saat yang bersamaan.

Konservasi dan Tanggung Jawab Pendaki

Gunung Pulag adalah kawasan taman nasional yang dilindungi. Sayangnya, popularitasnya juga menghadirkan tantangan: sampah, kerusakan vegetasi, dan over-tourism.

Sebagai pendaki, tanggung jawab tidak berhenti di puncak. Berikut prinsip yang wajib dipegang:

  • Bawa turun sampah sendiri

  • Gunakan toilet portable jika memungkinkan

  • Jangan ambil atau rusak flora-fauna

  • Ikuti instruksi guide dan ranger

  • Hindari api unggun besar yang merusak tanah

Menjaga Gunung Pulag tetap lestari bukan hanya untuk pendaki hari ini, tapi untuk generasi pencinta alam selanjutnya.

Penutup: Gunung Pulag Bukan Sekadar Gunung, Tapi Pengalaman

Gunung Pulag menawarkan lebih dari sekadar pencapaian fisik. Ia mengajak pendaki menyelami kedalaman jiwa, belajar menghargai alam, dan menyadari bahwa keindahan tak selalu harus keras — kadang, ia hadir dalam kabut pagi yang senyap.

Mendaki Pulag adalah tentang perjalanan, bukan hanya tujuan. Dan di setiap langkahnya, ada cerita, pelajaran, dan kenangan yang layak dikenang.

Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Travel

Baca juga artikel lainnya: Zao Snow Monsters: Keajaiban Musim Dingin Jepang

Author