Haedong Yonggungsa Temple: kuil laut indah di Busan Korea

JAKARTA, incatravel.co.id – Di antara deretan kuil bersejarah di Korea Selatan, Haedong Yonggungsa Temple memiliki keunikan yang langsung mencuri perhatian. Jika kebanyakan kuil Buddha berdiri di lereng gunung yang sunyi, kuil ini justru berdiri anggun di atas batu karang yang menghadap langsung ke Laut Timur, menyajikan pemandangan menakjubkan yang memadukan elemen alam dan spiritualitas.

Terletak di kawasan Gijang-gun, Busan, Haedong Yonggungsa Temple menjadi destinasi favorit baik bagi wisatawan lokal maupun internasional yang ingin meresapi suasana religius dengan latar belakang ombak dan cakrawala laut yang luas. Perjalanan ke sini tidak hanya menawarkan pengalaman visual, tetapi juga perenungan dalam ketenangan.

Sejarah dan Nilai Spiritual Haedong Yonggungsa

Haedong Yonggungsa Temple

Haedong Yonggungsa Temple dibangun pada tahun 1376 oleh Naong Hyegeun, seorang biksu besar pada masa Dinasti Goryeo. Nama “Yonggung” berarti “istana naga,” mengacu pada legenda Dewa Laut Timur yang konon tinggal di kedalaman laut dan menjadi pelindung kuil.

Konsep arsitektur kuil ini merepresentasikan tiga harmoni utama: langit (Cheon), bumi (Ji), dan manusia (In), dengan tata letak bangunan yang membentang dari daratan menuju batuan pantai.

Pada masa penjajahan Jepang, kuil ini sempat mengalami kerusakan, namun direstorasi pada era modern dan kini menjadi simbol kebangkitan spiritual dan budaya Korea di kawasan pesisir.

Rute Perjalanan Menuju Haedong Yonggungsa Temple

Haedong Yonggungsa terletak sekitar 40 menit dari pusat kota Busan. Akses menuju kuil cukup mudah dan bisa ditempuh dengan berbagai moda transportasi.

Cara menuju ke Haedong Yonggungsa Temple:

  • Subway
    Naik jalur Busan Subway Line 2, turun di stasiun Haeundae, lalu lanjutkan dengan bus nomor 181 menuju halte Yonggungsa Temple.

  • Bus umum
    Beberapa bus seperti nomor 1001 dan 1003 juga melewati area Gijang. Pastikan untuk berhenti di titik terdekat dan lanjutkan dengan jalan kaki sekitar 10–15 menit.

  • Taksi atau kendaraan sewa
    Opsi tercepat dan nyaman untuk perjalanan bersama keluarga atau rombongan.

Tips Perjalanan dan Waktu Terbaik Berkunjung

Untuk merasakan pengalaman terbaik, perhatikan waktu kunjungan dan persiapan kecil yang bisa meningkatkan kenyamanan.

  • Waktu terbaik Haedong Yonggungsa Temple:

    • Musim semi (April–Mei): saat bunga sakura bermekaran di sekitar kuil.

    • Musim gugur (Oktober–November): saat dedaunan berubah warna dan udara sejuk.

  • Pagi hari adalah waktu yang disarankan untuk menghindari keramaian dan menikmati keheningan suasana kuil.

  • Gunakan alas kaki yang nyaman, karena area tangga dan batu karang bisa licin, terutama saat hujan atau pasang.

  • Bawa air minum dan kamera, karena banyak spot indah yang sayang untuk dilewatkan.

Keunikan Arsitektur dan Spot Ikonik di Dalam Kuil HaedongYonggungsaTemple

Begitu memasuki kompleks kuil, pengunjung akan disambut oleh 88 anak tangga batu yang menurun menuju area utama. Di sepanjang tangga ini terdapat patung-patung Buddha dan tulisan bijak yang menuntun pengunjung untuk merenung.

Beberapa spot yang menjadi sorotan Haedong Yonggungsa Temple:

  • Daeungjeon (Aula Utama):
    Tempat utama untuk berdoa dan menyaksikan arsitektur kuil yang penuh ornamen warna.

  • Golden Buddha Statue:
    Patung Buddha berwarna emas setinggi 10 meter yang berdiri menghadap laut.

  • Pagoda Tiga Lantai:
    Berdiri di ujung karang, dipercantik dengan patung singa penjaga dan panorama laut luas.

  • Wishing Well dan Batu Harapan:
    Pengunjung bisa melempar koin sambil mengucap harapan.

  • Terowongan Harapan:
    Jalur batu kecil dengan lampion dan harapan tertulis yang menjadi bagian dari ritual pengunjung.

Kuil ini juga dikenal dengan patung Buddha Ibu yang dipercaya membantu kesuburan dan kelahiran, menjadikan Haedong Yonggungsa sebagai tempat doa bagi pasangan yang ingin memiliki anak.

Pengalaman Unik dan Atmosfer Spiritualitas Haedong Yonggungsa Temple

Suara ombak yang memecah karang, semerbak dupa yang menyelimuti udara, dan cahaya pagi yang menyentuh altar kuil menciptakan suasana magis yang sulit dijelaskan. Banyak pengunjung menggambarkan kunjungan ke Haedong Yonggungsa sebagai “perjalanan spiritual yang damai namun penuh energi.”

Beberapa bahkan memilih untuk bermeditasi di area batu karang, sambil menatap laut dan membiarkan diri larut dalam suara alam.

Bagi wisatawan yang tertarik pada spiritualitas, budaya, atau sekadar mencari tempat tenang, kuil ini memberikan pengalaman yang mendalam dan menyentuh hati.

Haedong Yonggungsa Temple: Antara Laut, Legenda, dan Keheningan

Haedong Yonggungsa Temple bukan sekadar destinasi wisata, melainkan tempat di mana laut dan langit bertemu dengan jiwa manusia. Keindahan visualnya berpadu harmonis dengan makna spiritual yang kuat, menjadikannya salah satu kuil paling unik di Asia Timur.

Jika Busan identik dengan kota pelabuhan yang hidup, maka Haedong Yonggungsa adalah napas tenangnya—tempat di mana perjalanan bukan sekadar pindah tempat, tapi pulang ke dalam diri.

Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Travel

Baca juga artikel lainnya: Gunung Pulag destinasi pendaki favorit di atas awan

Author