Jakarta, incatravel.co.id – Bila kamu jalan-jalan ke kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) dan merasa seperti sedang tidak di Indonesia—tenang, kamu tidak sendirian. Sebab di sudut PIK 2, ada satu kawasan yang mendadak terasa seperti lepas dari Jakarta dan mendarat di tepi Laut Mediterania: itulah La Riviera PIK.
La Riviera PIK adalah kawasan tematik di area PIK 2 yang menggabungkan elemen desain arsitektur Eropa klasik dengan suasana urban tropis Jakarta. Bayangkan jalanan batu seperti di Florence, jembatan melengkung ala Venice, kanal air yang mengalir tenang, bangunan berwarna pastel ala Santorini, dan sederet kafe berarsitektur Belanda di kanan-kiri pedestrian. Lengkap. Nyaris terlalu Instagrammable untuk ukuran ruang publik.
Yang menarik, tempat ini bukan hanya soal gaya. Di balik tampilan cantiknya, La Riviera PIK dirancang sebagai destinasi wisata terpadu—menggabungkan gaya hidup, kuliner, rekreasi, hingga spot foto tematik yang tidak pernah sepi sejak dibuka.
Hamba pun sempat berbincang dengan pengunjung bernama Sheila, mahasiswa desain interior yang datang bersama pacarnya. “Rasanya kayak traveling tanpa harus naik pesawat. Cuma 40 menit dari rumah, tapi vibes-nya beda banget,” ujarnya sembari memotret bangunan biru-putih bergaya Cycladic.
Apa Saja yang Bisa Dilakukan di La Riviera PIK?
La Riviera PIK bukan cuma tempat buat foto-foto. Ada banyak aktivitas yang bisa kamu nikmati, baik sendiri, bareng keluarga, ataupun teman sefrekuensi. Berikut ini beberapa hal seru yang membuat tempat ini wajib masuk bucket list urban traveler Jakarta:
1. Walking Tour Santai di Jalur Kanal
Kanal buatan yang membelah kawasan ini tidak hanya mempercantik suasana, tapi juga menjadi pusat gravitasi suasana tenang. Kamu bisa jalan kaki di jalur pedestrian yang panjang, sambil menikmati musik jalanan dan lampu gantung yang mulai menyala saat senja datang.
2. Spot Foto Anti-Gagal
Setiap sudut di La Riviera seperti dirancang untuk jadi background estetik. Dari bangunan bergaya Prancis dan Italia, jembatan kecil dengan pagar besi tempa, hingga lorong-lorong mungil yang penuh mural. Banyak konten kreator yang menjadikan tempat ini latar andalan konten mereka.
3. Wisata Kuliner Global
Tak lengkap rasanya jalan-jalan tanpa makan. Di La Riviera, kamu akan menemukan restoran dari berbagai negara: Thailand, Jepang, Korea, hingga Western. Beberapa tenant populer antara lain Little Thailand, Pizza Dealer, hingga kedai gelato dengan desain retro pastel.
4. Event dan Aktivitas Komunitas
Setiap akhir pekan atau hari libur nasional, kawasan ini sering mengadakan event tematik. Mulai dari street jazz, bazaar tanaman hias, hingga Sunday market bertema vintage. Kadang ada juga street performance dari sekolah musik atau komunitas seni lokal.
5. Nongkrong Sore hingga Malam
Kalau kamu tipe yang suka healing tipis-tipis tanpa harus keluar Jakarta, maka duduk santai di bangku kanal La Riviera saat sore adalah pilihan pas. Saat malam, lampu-lampu mulai menyala, suasana jadi magis. Banyak pasangan muda datang ke sini untuk “date night budget-friendly”.
Konsep dan Desain—Saat Developer Bermain di Level Internasional
Yang menarik dari La Riviera PIK bukan hanya bentuknya, tapi konsep di balik pembangunannya. Kawasan ini dikembangkan oleh Agung Sedayu Group dan Salim Group, dua raksasa properti yang belakangan gencar mengubah wajah Jakarta Utara jadi destinasi urban kelas atas.
La Riviera PIK dirancang sebagai bagian dari koridor PIK 2 yang dikenal sebagai “New Jakarta Waterfront City”. Dengan area pesisir yang dimanfaatkan secara maksimal, kawasan ini menyasar kaum urban dengan gaya hidup cepat, estetik, dan terkoneksi.
1. Inspirasi Arsitektur Eropa Selatan
Desain kawasan ini memadukan berbagai gaya: Santorini dengan rumah putih-biru, Venice dengan kanal dan jembatan, hingga Marseilles dengan batuan ekspos bertekstur hangat. Semua dikemas dalam gaya pedestrian city—di mana manusia jadi pusat, bukan kendaraan.
2. Konsep Ruang Terbuka Terintegrasi
Alih-alih hanya deretan toko, kawasan ini punya konsep walkable space, dengan jalur hijau, air mengalir, dan tempat duduk umum. Ini menciptakan atmosfer yang menyambut dan nyaman—jarang ditemukan di kota besar Indonesia.
3. Penggunaan Smart Lighting dan Drainase Modern
Di balik estetikanya, La Riviera juga dilengkapi sistem pencahayaan LED otomatis dan saluran drainase bawah tanah modern. Artinya, saat hujan deras pun, tempat ini tetap nyaman dan bebas banjir.
Tak sedikit arsitek muda dan mahasiswa desain datang ke sini bukan untuk jalan-jalan, tapi studi lapangan—menikmati cara tempat publik bisa dibangun dengan kombinasi estetika dan fungsi.
Tips Maksimal Menikmati La Riviera PIK
Supaya kunjungan Baginda ke La Riviera PIK lebih maksimal dan tidak hanya sekadar hunting foto, berikut ini beberapa tips dari pengunjung veteran yang sudah beberapa kali mengunjungi kawasan ini:
1. Datang Saat Pagi atau Menjelang Senja
Waktu terbaik menghindari keramaian adalah pagi hari sekitar pukul 9-10 atau sore pukul 16.00 menjelang sunset. Selain cuaca lebih bersahabat, pencahayaan alami juga cocok buat foto-foto.
2. Gunakan Outfit Nyaman Tapi Stylish
Karena kawasan ini dirancang estetik, banyak pengunjung yang berpakaian dengan gaya tertentu—vintage, preppy, bahkan couple style. Tapi tetap pastikan alas kakimu nyaman, karena area cukup luas untuk dijelajahi.
3. Bawa Kamera (atau HP dengan Kamera Bagus)
Satu anekdot menarik: seorang food blogger asal Bekasi mengaku mendapat kenaikan followers 3 ribu hanya dari konten reels-nya yang dibuat di La Riviera PIK. Jadi, jangan ragu maksimalkan spot-spot visual yang tersedia.
4. Cicipi Kuliner Unik Lokal
Jangan cuma makan di tempat mainstream. Cari kafe lokal yang menyajikan menu fusion, seperti croissant rendang, es kopi pandan, atau mochi waffle yang hanya dijual di weekend market.
5. Cek Kalender Event
Sebelum datang, pantau Instagram resmi PIK atau komunitas setempat. Siapa tahu kamu bisa sekalian ikut night bazaar, live music, atau street food fair.
La Riviera PIK dan Masa Depan Urban Lifestyle Jakarta
La Riviera PIK bukan hanya destinasi sesaat. Ia adalah contoh bagaimana kota bisa dibangun dengan mengutamakan estetika, konektivitas, dan kenyamanan pejalan kaki. Dalam konteks urban Jakarta yang penuh polusi, macet, dan semrawut, tempat seperti ini jadi oase.
1. Transformasi Jakarta Utara
Dulu, Jakarta Utara dikenal sebagai kawasan industri dan pelabuhan. Tapi dalam satu dekade terakhir, ia berubah menjadi ikon lifestyle baru—dengan PIK sebagai episentrum. La Riviera menjadi simbol bahwa pesisir utara bisa tampil memesona, bukan hanya sebagai jalur logistik.
2. Gaya Hidup Modern dan Ramah Sosial
Tempat ini cocok untuk segala kalangan—anak muda, keluarga muda, hingga komunitas kreatif. Di sini, pertemuan antara gaya hidup digital dan ruang publik yang manusiawi terjadi secara alami.
3. Potensi Ekonomi dan Komunitas
Dari sisi ekonomi, La Riviera menarik tenant lokal dan UMKM kreatif. Dari sisi sosial, ia membangun komunitas baru: pembuat konten, penggiat seni, hingga pengusaha kuliner generasi baru.
La Riviera PIK telah membuktikan bahwa pembangunan tak harus selalu kaku dan fungsional. Ia bisa juga artistik, humanis, dan memberi ruang bagi ekspresi serta koneksi manusia—semua itu dalam satu bentangan kanal yang cantik.
Penutup: Tempat di Mana Jakarta Tak Lagi Terasa Seperti Jakarta
La Riviera PIK menawarkan lebih dari sekadar pemandangan indah. Ia adalah tempat di mana kamu bisa melambat sejenak, menikmati sore dengan kopi tangan kiri dan kamera di tangan kanan. Tempat yang mempertemukan estetika visual dan rasa nyaman yang sering absen di kota besar.
Dan mungkin, inilah masa depan Jakarta—kota yang bisa punya ruang publik berkualitas, tanpa harus kehilangan sisi lokal dan semangat kolaborasi. Di La Riviera PIK, kamu tidak hanya datang sebagai pengunjung. Kamu datang untuk menjadi bagian dari cerita yang sedang ditulis: tentang kota, manusia, dan harapan akan ruang yang lebih layak untuk semua.
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Travel
Baca Juga Artikel dari: Sihanoukville: Menyusuri Pantai Tropis Kamboja Mendunia