Jakarta, incatravel.co.id – “Eh, lo udah ke New Sarinah belum?”
Itu pertanyaan yang saya dengar dua kali dalam seminggu, dari dua teman yang berbeda — satu fotografer urban, satu lagi pengusaha UMKM. Waktu saya jawab belum, mereka langsung kompak, “Wah, rugi sih. Sarinah sekarang udah keren banget.”
Saya sempat skeptis. Dulu, saya ingat Sarinah sebagai gedung tua yang agak sendu di tengah Jalan Thamrin. Ada toko batik, beberapa kedai kopi, dan nuansa “vintage Jakarta” yang bikin betah… kalau kamu lagi nostalgia. Tapi ternyata saya salah. New Sarinah bukan nostalgia — dia transformasi.
Begitu saya masuk, saya langsung merasa seperti sedang di Tokyo-nya Indonesia: bersih, terkonsep, dan terasa hidup. Tapi, yang paling penting? Masih ada ruh Jakarta-nya.
Transformasi New Sarinah: Dari Legenda ke Landmark Urban Kekinian
Dulu dan Sekarang
Sarinah pertama kali dibuka pada 1966, diresmikan oleh Presiden Soekarno sendiri. Tujuannya jelas: membuat pusat perbelanjaan yang bisa jadi etalase produk dalam negeri. Nama “Sarinah” sendiri diambil dari pengasuh Bung Karno — simbol kehangatan dan akar rakyat.
Dulu Sarinah jadi tempat elit nasional beli batik, kerajinan, atau nongkrong sambil makan es krim.
Kini, setelah revitalisasi besar-besaran tahun 2022, New Sarinah menjelma jadi pusat lifestyle yang menyatukan:
-
Budaya lokal & UMKM premium
-
Foodcourt dan kafe kekinian
-
Ruang terbuka publik
-
Galeri seni dan kreatif
-
Experience retail yang estetik
Satu hal yang bikin saya kagum: nilai historisnya tetap dijaga. Di dalamnya, kamu masih bisa temui jejak sejarah lewat instalasi, signage, dan area khusus “Sarinah Tempo Dulu.”
Apa Saja yang Bisa Kamu Lakukan di New Sarinah? Lebih dari Sekadar Belanja
1. Jelajahi UMKM Pilihan di Lantai Dasar
Bayangkan batik tulis eksklusif, sepatu kulit handmade, snack tradisional kemasan premium, semua dikurasi apik dalam satu area luas. Rasanya seperti walking through a curated Indonesia.
Saya beli sepatu kulit dari brand lokal asal Bandung. Harganya lumayan, tapi desainnya? Kompetitif dengan merk internasional.
2. Makan Enak di Zona F&B yang Variatif
Dari warteg modern, restoran Nusantara, sampai cafe artisan — semuanya ada. Yang viral banget?
-
Kopi Sarinah — bangunan kecil di depan plaza, selalu ramai
-
Sate Padang Mak Syukur
-
Bale Nusa dan Tekko — untuk pencinta makanan Indonesia autentik
-
Bakmi GM tetap setia hadir sebagai penanda sejarah
Bahkan ada co-working space kecil di area atas, cocok buat kerja sambil ngopi.
3. Jelajahi Galeri dan Ruang Seni
Sarinah juga memfasilitasi seniman muda lewat Sarinah Art Space. Ada pameran foto, instalasi, dan kegiatan kreatif yang terus berganti. Saya sempat nonton live painting pas weekend, dan anak-anak kecil bisa ikut workshop melukis mini.
4. Spot Foto Anti-Mainstream
Tangga merah yang ikonik, jembatan kaca yang menghubungkan area belakang dan depan, mural berwarna cerah — semuanya bisa jadi background Instagram kamu. Plus: sunset view dari rooftop Sarinah? Magis!
New Sarinah: Inklusif, Ramah Komunitas, dan Nyaman untuk Semua
Salah satu nilai plus dari New Sarinah adalah ruang publiknya. Bukan hanya buat pengunjung, tapi juga untuk komunitas.
Area Terbuka & Ruang Duduk Umum
Kamu bisa duduk di tangga amfiteater sambil ngemil tahu gejrot. Bisa juga sekadar baca buku di bawah pohon rindang dengan WiFi gratis. Dan ya, parkirannya luas dan aksesibel.
Aksesibilitas yang Layak Dapat Apresiasi
New Sarinah sangat ramah disabilitas:
-
Ramp & lift terstandarisasi
-
Toilet khusus
-
Petunjuk taktil untuk tuna netra
Event Komunitas dan Mini Konser
Hampir setiap minggu ada live music, talkshow UMKM, atau pertunjukan budaya. Terakhir saya ke sana, ada parade angklung dan food tasting jajanan Betawi.
Sarinah tidak hanya jadi pusat belanja, tapi platform hidup untuk kolaborasi dan ekspresi.
Tips Travel ke New Sarinah: Waktu Terbaik dan Cara Menikmati Sepenuhnya
Kapan Waktu Terbaik ke Sana?
-
Pagi (10.00–12.00): Lebih sepi, cocok untuk eksplor toko
-
Sore (16.00–18.30): Waktu emas untuk foto outdoor dan ngopi
-
Malam Minggu: Kalau kamu suka keramaian dan live performance
Cara Menuju Sarinah
-
MRT: Turun di stasiun Bundaran HI, jalan kaki 7 menit
-
TransJakarta: Halte Sarinah tepat di depannya
-
Kendaraan pribadi: Ada basement parking + valet
Tips Menikmati Sarinah Sepenuhnya
-
Jangan buru-buru. Luangkan 2–3 jam minimum.
-
Bawa tote bag kosong — trust me, kamu pasti belanja sesuatu
-
Jangan lupa explore rooftop di lantai paling atas (banyak yang skip ini!)
-
Follow akun Instagram Sarinah untuk update event komunitas
New Sarinah, Simbol Jakarta yang Baru tapi Tak Lupa Akar
Sarinah versi lama itu nostalgia. Tapi New Sarinah adalah penegasan bahwa Jakarta bisa modern tanpa meninggalkan budaya lokalnya. Tempat ini bukan hanya tentang belanja atau makan enak, tapi tentang merayakan identitas urban Indonesia.
Buat warga Jakarta, Sarinah adalah tempat “healing ringan” tanpa harus ke luar kota. Buat traveler dari luar kota atau mancanegara, ini adalah pintu masuk ke dalam wajah Indonesia modern.
Dan buat saya pribadi? Sarinah adalah contoh bahwa jika diberi ruang dan niat, budaya bisa hidup berdampingan dengan kemajuan — tanpa harus saling menghapus.
Jadi, jika kamu sedang menyusun itinerary untuk eksplorasi Jakarta, pastikan New Sarinah ada di dalamnya. Bukan karena dia viral. Tapi karena dia layak.
Baca Juga Artikel dari: Glacier National Park: Surga Petualangan Tak Terlupakan
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Travel