Saya masih ingat waktu pertama kali menginjakkan kaki di Gili Trawangan. Begitu turun dari kapal cepat, suasananya langsung beda. Bukan karena bangunannya modern atau tempatnya mewah. Tapi karena… sepi dari suara mesin. Nggak ada mobil. Nggak ada motor. Cuma sepeda, cidomo (kereta kuda kecil), dan langkah kaki turis.
Dan itu aneh banget… dalam arti yang paling menyenangkan.
Gili Trawangan itu kecil, tapi magis. Pulau ini bagian dari tiga Gili di Lombok Barat—bersama Gili Meno dan Gili Air. Tapi di antara semuanya, Gili Trawangan yang paling rame, paling hidup, dan paling lengkap. Tempat ini bukan cuma buat liburan, tapi juga buat “reset”.
Perjalanan Menuju Gili Trawangan: Serunya Naik Kapal Cepat
Saya naik kapal cepat dari Pelabuhan Bangsal, Lombok. Waktu tempuhnya cuma sekitar 15–20 menit. Kalau kamu dari Bali, ada banyak pilihan kapal cepat dari Serangan, Sanur, atau Padang Bai yang langsung ke Trawangan.
Tips dari saya:
-
Pilih kapal pagi hari (gelombang laut lebih bersahabat)
-
Booking tiket online atau langsung lewat agen di Senggigi/Bangsal
-
Bawa tas ransel, bukan koper, karena jalanan di Gili pakai paving dan berpasir
Begitu kapal merapat, kamu bakal langsung disambut pemandangan air laut sejernih kaca, pasir putih, dan deretan restoran pinggir pantai. Rasanya kayak masuk ke dunia bebas stres.
Suasana Tropis yang Bener-Bener Tanpa Polusi
Gili Trawangan memang melarang kendaraan bermotor. Jadi, transportasi di sini hanya:
-
Sepeda (bisa sewa mulai dari Rp50.000/hari)
-
Cidomo (sekitar Rp150.000 untuk rute jarak jauh, misal ke penginapan)
-
Jalan kaki (favorit saya)
Karena kecil, kamu bisa keliling pulau ini cuma dalam waktu 1,5 jam naik sepeda. Tapi saya lebih suka jalan kaki. Tiap langkah selalu ada kejutan: kafe tersembunyi, spot snorkeling, atau mural lucu di tembok hostel.
Penginapan: Dari Hostel Hingga Villa Mewah
Gili Trawangan punya akomodasi buat semua jenis traveler. Saya pernah nginep di tiga tempat berbeda:
-
Hostel backpacker – kamar dorm seharga Rp150.000/malam, cocok buat solo travel
-
Guesthouse lokal – kamar nyaman dengan AC dan sarapan, sekitar Rp300.000
-
Villa pinggir pantai – cocok buat honeymoon, harga mulai Rp1,5 juta
Saran saya: booking dulu via online biar dapet pilihan terbaik. Tapi kalau kamu tipe spontan, banyak juga yang bisa dicari langsung begitu sampai di lokasi.
Makan Enak di Tepi Laut? Yes Please
Kulineran di Gili Trawangan tuh menyenangkan. Banyak restoran bergaya beach club, warung lokal, sampai night market yang menggoda.
Favorit saya:
-
Pasar malam Trawangan – buka sore sampai malam, wajib coba sate seafood, nasi campur, dan es kelapa muda
-
Kayu Café – cocok buat brunch dan ngopi, banyak menu sehat
-
Casa Vintage Beach – spot romantis buat makan malam di pasir dengan lampu temaram
Rasa makanannya? Enak dan nggak overprice. Bahkan untuk makanan western seperti burger, pasta, atau poke bowl, masih di harga Rp50.000–Rp80.000 per porsi.
Aktivitas Siang Hari: Nggak Pernah Kehabisan Ide
Meskipun kecil, Gili Trawangan punya segudang aktivitas. Saya bahkan sempat bingung pilih yang mana dulu. Berikut beberapa yang saya coba dan rekomendasikan:
-
Snorkeling trip keliling 3 Gili – mampir ke spot patung bawah laut, lihat kura-kura, dan terumbu karang warna-warni
-
Paddle board atau kayaking – seru banget di perairan tenang sisi timur pulau
-
Belajar freedive – banyak kursus untuk pemula dengan instruktur tersertifikasi
-
Naik sepeda keliling pulau – explore pantai tersembunyi di sisi barat yang lebih sepi
-
Cooking class makanan lokal – saya pernah coba bikin ayam taliwang, seru!
Kalau kamu mau yang lebih santai, cukup gelar kain pantai dan baca buku di bawah pohon kelapa sambil nyemil pisang goreng.
Menikmati Sunset: Ritual Wajib Setiap Sore
Salah satu highlight di Gili Trawangan adalah matahari terbenamnya. Spot favorit saya ada di Sunset Point di sisi barat pulau. Tempat ini ramai menjelang sore, tapi atmosfernya santai banget.
Banyak beach bar yang sediakan bean bag, live music, dan happy hour. Duduk santai sambil minum jus semangka dingin, nonton langit berubah warna dari jingga ke ungu—sungguh pengalaman yang nggak terlupakan.
Kalau kamu suka foto-foto, ada juga spot ayunan terkenal di tengah laut. Tapi siap-siap antri ya!
Malam Hari: Party, Musik, dan Lampu Taman
Meski siang terasa tenang, malam di Gili Trawangan cukup hidup. Tapi bukan yang bising dan kacau, lebih ke nuansa pesta tropis santai.
Beberapa tempat yang biasa saya kunjungi:
-
Sama-Sama Reggae Bar – live band tiap malam
-
Jiggy Bar – buat yang suka party, mereka punya boat party juga
-
Tir Na Nog (Irish Bar) – spot ngopi malam sambil main biliar atau ngobrol santai
Tapi jujur, favorit saya tetap jalan kaki di pinggir pantai, tanpa tujuan. Angin laut, pasir di kaki, dan cahaya bulan yang memantul di air laut adalah kenangan malam yang nggak tergantikan.
Gili Trawangan Ramah untuk Semua Traveler
Pulau ini cocok untuk:
-
Backpacker yang ingin murah meriah tapi tetap dapat vibe
-
Pasangan yang mau suasana romantis dan privat
-
Keluarga karena banyak aktivitas outdoor
-
Digital nomad yang butuh tempat tenang untuk kerja remote (banyak coworking space juga!)
Bahkan banyak ekspat yang menetap dan buka usaha kecil di sini karena suasananya nyaman banget.
Tips Penting buat Kamu yang Mau ke Gili Trawangan
-
ATM terbatas, jadi bawa uang tunai yang cukup
-
Sinyal HP kadang naik turun, terutama di sisi barat
-
Hormati budaya lokal, meski tempat ini santai, tetap sopan ya
-
Gunakan sunblock, panas di sini bisa bikin kulit terbakar kalau nggak hati-hati
-
Bawa power bank, karena nggak semua penginapan punya stopkontak banyak
Kalau kamu bawa sampah, bawa lagi. Karena Gili sangat concern dengan kebersihan dan ekowisata.
Berapa Lama Idealnya Liburan di Gili Trawangan?
Buat saya pribadi, 3–4 hari sudah cukup buat explore semua sisi pulau, ikut trip snorkeling, dan punya waktu rebahan santai. Tapi kalau kamu mau belajar diving atau cuma mau slow travel, seminggu pun nggak akan bosan.
Banyak juga yang lanjut ke Gili Air buat suasana yang lebih tenang, atau ke Lombok daratan untuk gunung dan air terjun.
Alternatif Aktivitas Anti-Mainstream
Selain aktivitas umum, ada juga hal unik yang bisa kamu coba:
-
Berburu street art di gang-gang kecil
-
Ikut yoga class pagi hari di rooftop studio
-
Sewa kamera underwater buat konten liburan
-
Gabung workshop eco-brick atau daur ulang plastik
-
Ikut konser kecil musisi lokal
Aktivitas seperti ini sering dipajang di papan pengumuman hostel, jadi cek-cek aja setiap pagi.
Apakah Gili Trawangan Aman?
Sangat aman. Bahkan saya beberapa kali jalan sendiri malam-malam tanpa rasa khawatir. Tapi tetap waspada ya, simpan barang berharga baik-baik dan jangan tinggalkan barang sembarangan di pantai.
Penduduk lokalnya ramah dan siap bantu kalau kamu kesasar atau butuh info.
Waktu Terbaik ke Gili Trawangan
-
Musim kering (Mei–Oktober) paling ideal buat liburan di luar ruangan
-
November–April cenderung hujan, tapi masih banyak hari cerah
Kalau kamu gak suka keramaian, hindari datang saat libur panjang atau tahun baru. Tapi kalau kamu suka suasana ramai, waktu-waktu itu justru jadi momen paling hidup di pulau ini.
Penutup: Pulang dengan Pikiran yang Lebih Ringan
Gili Trawangan bukan cuma soal pantai dan snorkeling. Buat saya, ini tempat untuk reconnect—dengan alam, dengan diri sendiri, dan kadang, dengan orang-orang baru yang nggak sengaja duduk di meja sebelah.
Setiap kunjungan ke sini selalu meninggalkan rasa kangen. Mungkin karena di pulau kecil tanpa kendaraan ini, hidup terasa lebih pelan, lebih nyata, dan lebih damai.
Kalau kamu belum pernah ke Gili Trawangan, masukkan dia ke bucket list liburanmu. Tapi kalau kamu sudah pernah ke sana… saya yakin kamu juga pasti ingin kembali.
Kamu wajib pakai juga: Travel App: Aplikasi Wajib Buat Planning Jelas Para Traveler